Lamurionline.com--Banda Aceh - Semangat dan antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 sangat tinggi. Warga yang datang tidak hanya dari wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, tetapi hampir dari seluruh propinsi. Beberapa kali terdengar bahasa daerah beberapa suku seperti gayo, alas dan jamee serta bahasa aceh dengan logat ciri khas masyarakat pesisir utara seperti Lhokseumawe dan Aceh Utara.


Kegiatan yang diselenggarakan di Taman ratu Safiatuddin di malam ke-2 ini dipadati jutaan pengunjung. Arus keluar masuk anjungan menjadi tak terkendali yang menyebabkan antrian pengunjung macet total kurang lebih selama 1 jam. Beberapa kali terjadi tolak menolak antar pengunjung yang hampir memancing beberapa warga yang datang dengan membawa anak dan istri mereka tetapi hal tersebut tidak sampai menyulut kerusuhan.

Kemacetan yang terjadi akibat tidak adanya pengaturan jalur keluar dan jalur masuk ini juga membuat tim keamanan dari kepolisian yang mencoba untuk mengendalikan situasi ini kewalahan dalam mengatasinya. Sekitar pukul 22.00 WIB pihak panitia melalui Pusat Informasi baru mengumumkan bahwa pintu disisi kanan arena telah dibuka sebagai jalur keluar alternatif.

Disamping itu, kemacetan juga terjadi di sepanjang jalan T. Daud Beureueh menuju ke Simpang Tugu Taman Ratu Safiatuddin sampai ke jalan T. Nyak Arif. Beberapa personil dari Satlantas juga mengalami kesulitan yang sama seperti rekannya yang siaga didalam arena PKA. Beberapa ruas jalan alternatif menuju arena PKA ikut dipadati kendaraan. Kendaraan-kendaraan tersebut bahkan terlihat tidak bergerak sedikit pun sekitar pukul 20.00 WIB sampai 21.00 WIB. AcehInfo.com 
SHARE :
 
Top