Lamurionline.com- Banda Aceh-Hasil penelitian yang dilakukan Badan Pemberdayaan Perempuan Aceh (BP2A) menemukan kawasan Darussalam merupakan tempat paling banyak ditemukan perilaku penyimpangan seks bebas mahasiswa Aceh. Selain itu, BP2A juga menemukan perilaku seks bebas ini juga merambah anak remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Manager Kasus BP2A, Endang Setianingsih mengatakan perilaku menyimpang ini disebabkan beberapa faktor. Faktor utama adalah kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh orang tua. Demikian juga kurangnya diberikan pembinaan, baik pembinaan akhlak maupun aqidah.
"Orang tua berperan penting agar anaknya tidak terjerumus ke dalam free sex, banyak orang tua membiarkan lepas anaknya saat jauh darinya," kata Endang di Aceh
Lanjutnya, faktor teknologi juga menjadi pendorong seseorang melakukan perilaku penyimpangan ini. Endang mencontohkan, saat ini sudah ada perangkat seluler yang bisa menonton berbagai film, sehingga banyak di antara mereka ingin mencoba apa yang dilihat.
"Banyak yang melakukan itu suka sama suka, ini sangat memprihatinkan, mereka pacaran, lalu melakukan itu," tegasnya.
Dosen Psikologi Harapan Bangsa ini meminta kepada Pemerintah Aceh agar menerapkan syariat Islam tidak tanggung-tanggung. "Ingin mencegahnya, terapkan syariat Islam secara kaffah, jangan setengah-setengah," imbuhnya.
Darussalam merupakan pusat indekos mahasiswa Aceh karena ada dua kampus ternama. Di antaranya ada kampus Universitas Syiah Kuala dan Universitas Islam Negeri Ar-raniry (UIN Ar-raniry). Acehpers.com
merdeka.com