Oleh : Ahmad Faizuddin

Kebanyakan kita mengaku ummat Nabi SAW, namun jarang sekali mempelajari sirah atau sejarah dan mengamalkan sunnahsunnahnya. Menjelang pemilihan umum calon presiden di Negara kita ini, apa yang dapat kita contoh dari kehidupan Beliau SAW? Melalui tulisan singkat ini mari kita lihat bagaimana manajemen Nabi SAW dalam memimpin rakyat dan Negara. Nabi SAW memimpin deng an keteladanannya. Lihat saja Sahabat-Sahabat yang ada di sekililing beliau. Mereka rela mengorbankan harta benda dan nyawanya dibawah komando Beliau. Apa rahasianya? Kunci utamanya adalah Nabi SAW mempraktekkan semua ajaran Islam kepada dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memerintahkan kepada ummatnya. Aisyah radhiyallaahu'anha, ketika ditanya bagaimana akhlaq Nabi SAW yang sebenarnya, maka dengan singkat menjawab, “Kaana khuluquhu al-Qur'aan” (Akhlaqnya adalah Al- Qur'an) (Al-Adab Al-Mufrad, Riwayat dari Yazid ibn Yabnus, No. 308). 

Kemudian Aisyah merujuk kepada Surat Al-Mu'minun bahwa seorang mu'min yang sukses itu adalah yang menjaga shalatnya, menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak berguna, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, dan memelihara amanah dan janji (Q.S. 23: 1-11). Sungguh sifat-sifat Nabi SAW yang agung terpancar dalam kehidupan seharihari Beliau. Selain mempunyai karakter yang mulia (Al-Ahzab, 33: 21), Nabi SAW juga dikenal sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin negara yang sukses. Apa kelebihan yang dimiliki oleh Beliau dalam membina kedaulatan Islam pada waktu itu? Pertama, manajemen fisik. dalam lembaran sejarah hampir tidak pernah kita dengar bahwa Nabi SAW sakit. Meski menjelang usia 60 tahun, Beliau tetap sehat dan prima. Beliau rajin berlatih pedang, bela diri, menunggang kuda, dan gemar berjalan kaki kemana-mana. Hanya dua kali saja kita mendengar Beliau mengeluh sakit, yaitu ketika wahyu pertama turun dan ketika menjelang wafatnya. Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda, seorang mu'min yang kuat itu lebih dicintai dan disukai oleh Allah daripada seorang mu'min yang lemah (H.R. Muslim dari Abu Hurairah, No. 2664). Maka seorang pemimpin Negara itu h a r u s k u a t f i s i k n y a s e h i n g g a b i s a menggerakkan rakyat yang dipimpinnya. Kedua, manajemen mental. Untuk membangun sikap mental yang tangguh, maka seorang pemimpin harus dekat dengan Allah SWT. Hanya orang yang senantiasa mengingat Allah maka hatinya akan menjadi tenteram (Ar- Ra'du, 13: 28). Oleh karena itu, Nabi SAW senantiasa menganjurkan ummatnya untuk berdo'a, berzikir, berpuasa, dan bersabar. Aktivitas rohani ini harus diseimbangkan dengan aktivitas jasmani, seperti makan dan beribadah tepat pada waktunya. Ketiga, manajemen ilmu. Seorang pemimpin yang mempunyai ilmu yang luas maka akan senantiasa bijak dalam mengambil setiap keputusan. 

Nabi SAW adalah contoh teladan yang bijak dalam bersikap, bertutur kata, dan memberikan komentar kepada orang lain. Beliau juga toleran dan mau kompromi dengan ide orang lain. Maka seorang pemimpin itu harus senantiasa belajar dan mencintai ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu kenegaraan. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda, menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim (Sunan Ibn Majah, No. 224). Seorang pemimpin yang mempunyai ilmu akan mempunyai kekuatan komunikasi yang handal. Nabi SAW bukan hanya fasih dalam bertutur kata, namun juga mampu memberikan hikmah dibalik setiap kata yang keluar dari mulutnya. Perkataannya selaras dengan perbuatannya. Maka tak heran kalau banyak orang yang menerima ajakan da'wahnya, karena Beliau adalah komunikator yang jujur dan amanah. Diantara manajemen lainnya dalam suksesnya kepemimpinan Nabi SAW yang tergores dalam sejarah adalah: bertindak sesuai perintah Allah SWT, selalu bermusyawarah dengan para Sahabatnya, menghormati semua pendapat dan menyelesaikan persoalan dengan bijaksana, mendengarkan keluhan rakyat dan membantu mereka secara langsung di lapangan, mengatur strategi perjuangan da'wah, menjaga konsistensi perkataan dan perbuatan, bersikap adil dalam menegakkan hukum, dan memperlakukan lawan dengan baik. Semoga kita semua dapat mengamalkan teladan Nabi SAW dalam kehidupan seharihari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun Negara. Semoga pemimpin kita ke depan mempunyai kekuatan dan manajemen memimpin seperti Nabi SAW. Wallahua'lam. 

© Akhi (Gombak: 25.05.2014, 1:00 p.m.)
SHARE :
 
Top