Lamurionline.com--BANDA ACEH - Panitia Miss Indonesia 2016, menyampaikan permohonan maaf atas keikutsertaan seorang peserta yang mengatasnamakan Aceh pada ajang tersebut, beberapa waktu lalu. 


Keikutsertaan peserta Flavia Celly Jatmiko yang mengatasnamakan sebagai wakil Aceh, menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak punya hubungan sama sekali dengan Aceh. 

Direktur RCTI, Syafril Nasution disaksikan Ketua DPD RI Irman Gusman, menyerahkan surat klarifikasi terkait Miss Indonesia asal Aceh kepada H Sudirman, di Gedung DPD RI Senayan Jakarta, Jumat (4/3/2016). 

Selain itu, Flavia juga tampil dengan pakaian yang tidak sesuai dengan budaya Aceh yang islami. 

Permintaan maaf panitia Miss Indonesia ini disampaikan secara tertulis oleh Direktur MNC Group, Syafril Nasution, dalam pertemuan dengan Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman, di ruang Ketua DPD RI, Irman Gusman, di Senayan Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Sudirman yang kerap disapa Haji Uma dalam siaran pers kepada Lamurionline.com mengatakan, Direktur MNC Group, Syafril Nasution datang bersama perwakilan program RCTI, dan panitia penyelenggara program Kontes Miss Indonesia 2016.

Pertemuan tersebut, kata Haji Uma, merupakan bentuk tanggapan dan tindak lanjut pihak MNC Group yang juga mewakili Yayasan Miss Indonesia terhadap surat resmi dirinya selaku Anggota DPD RI asal Aceh yang duduk di komite III (salah satunya membidangi kebudayaan). 

Surat tersebut dilayangkan Sudirman berkaitan dengan polemik keikutsertaan Flavia Celly Jatmiko yang mengatasnamakan wakil Provinsi Aceh secara sepihak dalam kontes Miss Indonesia 2016.

Berikut petikan isi surat klarifikasi dari panitia Miss Indonesia yang disampaikan kepada H Sudirman, Jumat (4/3/2016):


Pertemuan tersebut, kata Haji Uma, merupakan bentuk tanggapan dan tindak lanjut pihak MNC Group yang juga mewakili Yayasan Miss Indonesia terhadap surat resmi dirinya selaku Anggota DPD RI asal Aceh yang duduk di komite III (salah satunya membidangi kebudayaan). 

Surat tersebut dilayangkan Sudirman berkaitan dengan polemik keikutsertaan Flavia Celly Jatmiko yang mengatasnamakan wakil Provinsi Aceh secara sepihak dalam kontes Miss Indonesia 2016.
Berikut petikan isi surat klarifikasi dari panitia Miss Indonesia yang disampaikan kepada H Sudirman, Jumat (4/3/2016):

"Menunjuk surat Bapak nomor 009/208/B-03/DPD-RI/II/2016 pada tanggal 23 Februari 2016 tentang Permintaan Klarifikasi wakil Aceh di Kontes Miss Indonesia 2016, perkenankan sebelumnya kami menginfokan yang diartikan MISS pada Miss Indonesia adalah Manner, Impresive, Smart, dan Social yaitu dimana setiap finalis wajib memiliki kepribadian MISS tersebut.

Terkait keikutsertaan Flavia Celly Jatmiko yang terpilih mewakili Provinsi Aceh, perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan berhasil mencuri perhatian panitia seleksi, dimana yang bersangkutan sangat terinspirasi dengan perjuangan pahlawan wanita nasional pertama Indonesia yaitu Tjut Nyak Dhien yang berjuang selama 25 tahun untuk memajukan wanita Indonesia serta ikut melawan penjajahan Belanda.

Disamping itu juga, Flavia Cely Jatmiko sangat mengagumi perjuangan masyarakat Provinsi Aceh yang tidak pernah tersentuh oleh penjajah. Dengan dua krteria tersebut serta memiliki kepribadian Miss maka yang bersangkutan terpilih untuk mewakili Provinsi Aceh.

Kami mengakui dalam pelaksanaan pemilhan Miss Indonesia 2016 terdapat kekurangan kekurangan, di mana salah satunya Flavia Celly Jatmiko tidak menjalankan sepenuhnya syariat Islam dalam berbusana yang menjadi falsafah masyarakat wanita Provinsi Aceh dalam kehidupan sehari-hari. 

Untuk itu kami memohon maaf baik atas nama penyelenggara yang di dalam hal ini RCTI serta permohonan maaf dari Flavia Celly Jatmiko. Kami akan berupaya agar kejadian seperti ini tidak terulang dikemudian hari."
Surat klarifikasi berkop RCTI tersebut ditandatangani oleh Syafril Nasution, Direktur Corporate Affair, dan Kanti Mirdiati, Wakil Direktur Utama. (*)



Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Yusmadi

SHARE :
 
Top