Lamurionline.com-- Bulan super adalah istilah yang
digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika
bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee).
Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara
spesifik, bulan super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang
jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan
bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang,
meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer
Malam ini tanggal 14 November 2016 bisa kita lihat di langit Aceh.
Fenomena bulan super sebelumnya
terjadi tahun 1955, 1974, 1992, dan 2005. Pada 19 Maret 2011,bulan super
akan mengalami jarak terdekatnya dalam 18 tahun terakhir, dengan prakiraan
jarak sekitar 356,577 kilometer (221,567 mi). Pada 19 Maret, fenomena perigee bulan, yang memiliki siklus sekitar
27,3 hari, terjadi bersamaan dengan bulan purnama yang muncul tiap 29 hari.
Ketika perigee bulan terjadi bersamaan dengan bulan
purnama, permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih
terang dari bulan purnama.
Bulan super kadang dihubung-hubungkan
dengan bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan
lain-lain. Itu karena waktu terjadinya bulan super hampir selalu berdekatan
dengan terjadinya suatu bencana alam tertentu.Namun, bulan super tidak cukup
kuat untuk memengaruhi permukaan tanah ataupun gunung berapi di Bumi, pengaruh dari
fenomena bulan super ini di bumi hanyalah naiknya permukaan laut sekitar
beberapa inci di beberapa daerah
Pengaruh fenomena bulan super
terhadap peningkatan aktivitas seismik justru terjadi di permukaan bulan
sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada dalam keadaan
bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh instrumen seismologi yang ditinggalkan oleh para astronot Apollo 11 di bulan.
Istilah bulan super pertama kali
dikemukakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.
Sumber : Wikipedia
.