Foto : Redaksi Lamuri
Lamurionline.com--Indrapuri. Dinas Pertanian (Distan) Aceh Besar dalam tahun ini akan membangun embung di Lampanah, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Embung itu nantinya diharapkan mampu mengairi 350 hektare sawah yang ada di lima desa dalam Kemasjidan Lampanah yaitu Lampanah Ranjau, Lampanah Tunong, Lampanah Dayah, Lampanah Baroh, dan Lampanah Teungoh. 

Kadis Pertanian Aceh Besar, Ahmad Tarmizi SP MM kepada Serambi, mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun embung tersebut serta jaringan irigasinya diperkirakan mencapai Rp 4 miliar. Menurutnya, anggaran itu akan diusulkan dalam APBK perubahan Aceh Besar tahun ini. “Jika dana di kabupaten tak cukup, kita akan minta bantuan ke provinsi dan pemerintah Pusat,” ungkap Ahmad Tarmizi. 

Dikatakan, perlunya membangun embung di kawasan itu karena selama ini sebagian besar sawah di Lampanah masih tadah hujan. “Padahal, hampir seluruh warga Lampanah bekerja sebagai petani sawah,” timpal Ahmad Tarmizi disela-sela menghadiri khanduri blang (kenduri sawah-red) di kawasan itu, Minggu (120/2). 

Terkait dengan rencana pembangunan embung itu, Kadis Pertanian Aceh Besar bersama para kabid dan stafnya serta sejumlah stakeholder terkait seperti konsultan, BPTP, dan Muspika Indrapuri, kemarin, meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat pembangunan embung tersebut. “Air dari embung itu akan diambil dari bendungan keuliling dengan sistem pipanisasi,” ujar Ahmad Tarmizi yang baru saja menjabat Kadis Pertanian Aceh Besar. 

Foto : Istimewa
Jika embung itu selesai nanti, ia optimis seluruh areal persawahan di kawasan tersebut akan teraliri air irigasi. Sehingga, produksi padi di Lampanah akan meningkat. “Selama ini dimana petani Lampanah memanfaatkan air buangan dari bendungan keuliling, pompanisasi, dan tadah hujan, hasil panennya sudah lumayan. Apalagi jika ada irigasi,” katanya optimis. 

Tokoh masyarakat Lampanah, H Irfan Ishak menyampaikan terima kasih kepada Distan Aceh Besar yang sudah berencana membangun embung di kawasan itu. Sebab, menurutnya, belum adanya irigasi dan tak ada saluran pembuang saat banjir merupakan dua kendala utama yang dihadapi petani di Lampanah.

(jal/Serambi Indonesia)
SHARE :
 
Top