Wakil Bupati Aceh Besar Dr H Syamsulrizal MKes membuka kegiatan pertemuan advokasi dan Sosialisasi Kesehatan Jiwa, serta pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Aceh Besar di Hotel Noris, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (25/04). Foto : Humas Pemkab Aceh Besar
Lamurionline.com--Ingin Jaya. Wakil Bupati Aceh Besar Dr H Syamsulrizal MKes membuka kegiatan pertemuan advokasi dan Sosialisasi Kesehatan Jiwa, serta pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Aceh Besar di Hotel Noris, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (25/04). 

Hadir dalam kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Besar Drs Mukhtar MSi, unsur Kanmenag Aceh Besar, MPU, SKPK terkait, pengurus TP-PKK, dan tokoh-tokoh masyarakat. 

Dr Syamsulrizal MKes mengemukakan, program kesehatan jiwa sudah mulai dijalankan di Aceh Besar sejak tahun 2015. Mengingat semakin kompleksnya serta semakin meningkatnya kasus kesehatan jiwa dalam masyarakat, maka diperlukan pendekatan dan pemecahan masalah dengan persiapan dan langkah-langkah yang tepat. 

Dalam pelaksanaannya perlu peningkatan kerjasama antara lintas sektor dan lintas program. Oleh karena itu, Wabup Aceh Besar berharap melalui kegiatan itu didapatkan kesepahaman yang sama antara lintas sektor dan lintas program terkait di tingkat kabupaten terhadap masalah kesehatan jiwa di Aceh Besar. Dijelaskannya, kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis (serasi), memperhatikan semua segi kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. 

Oleh karena itu, kesehatan jiwa mempunyai kedudukan yang penting di dalam pemahaman kesehatan, sehingga tidak mungkin kita berbicara tentang kesehatan tanpa melibatkan kesehatan jiwa. 

Seseorang yang sehat jasmani dan rohaninya, sedikit banyak akan menyebabkan bertambahnya usia harapan hidup orang tersebut. Wabup Aceh Besar menambahkan, kesehatan jiwa penting dilihat dari dampak yang ditimbulkannya, antara lain terdapatnya angka yang besar dari penderita gangguan kejiwaan yang diikuti pula dengan beban sosial ekonomi yang luas. 

“Jadi, kesehatan jiwa adalah bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari kesehatan dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh,” katanya. 

Kadis Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM MKes menjelaskan, kegiatan tersebut diikuti 40 peserta dari berbagai unsur terkait. Adapun tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan peran dan kerjasama lintas sektor/lintas program dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat. 

Pada akhir pertemuan juga diharapkan terbentuknya TPKJM Aceh Besar. Dengan terbentuknya TPKJM tersebut diharapkan masalah kesehatan jiwa dapat dikoordinasikan dengan baik. 

“Para peserta juga dibahani sejumlah narasumber yakni Nur Arafah (dari Dinkes Provinsi Aceh) dan Ichwanul Fitri (Kabag Kesejahteraan dan Pembinaan Sosial Setda Provinsi Aceh),” jelasnya. 

Anita menerangkan, saat ini di Aceh Besar memiliki 42 tenaga perawat dan 17 dokter yang dilatih khusus untuk melayani kesehatan jiwa masyarakat. Mereka ini dikenal dengan sebutan perawat CMHN dan Dokter GP Plus. Dalam melakukan pelayanan kesehatan jiwa yang tersebar di 187 Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ). 

Pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan di Kabupaten Aceh Besar yaitu pelayanan Keswa dalam gedung dan luar gedung PKM. Selain itu, ada pula program inovasi kesehatan jiwa yang telah dilakukan yaitu adanya Pustu Plus Kesehatan Jiwa yang terdapat di Kecamatan Kuta Baro (Pustu Lamrabo). Salah satu program unggulan dari Pustu tersebut adalah layanan day care (rawatan harian) bagi ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa). (Humas)
SHARE :
 
Top