Dokumentasi: IST
LAMURIONLINE.COM | BAITUSSALAM - Yayasan Cahaya Aceh (YCA) menyantuni ratusan anak yatim di Balai Cahaya Aceh, Gampong Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar Sabtu (9/6). 

Kegiatan yang digelar bersamaan dengan buka puasa bersama para santri dan warga yang dihadiri hampir 1000 orang tersebut sekaligus penutupan program Tahfidz gratis anak-anak selama 25 Hari Ramadhan yang berlangsung tiap hari mulai pukul 08.00-12.00 WIB.

Pendiri sekaligus Ketua Pembina Yayasan Cahaya Aceh, Azwir Nazar, yang baru kembali dari Turki menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang berpartisipasi mensukseskan program mulia tersebut.


“Alhamdulillah program ini sukses berkat dukungan semua, karena ketulusan adik-adik kita yang menghafal dan belajar alQuran, para guru yang luar biasa dan muhsinin yang membantu secara sukarela. Walau hanya kenal via medsos” sebut Azwir.

Ia menjelaskan dua hari usai peresmian balai mulai puasa pertama langsung digelar program tahfidz selama Ramadhan untuk anak-anak tersebut. Menurutnya ini merupakan solusi supaya mereka tak asik main games atau lalai karena libur sekolah.

“Kita langsung merekrut para ustadz/ah yang hafidz 30 juz. Alhamdulillah responnya luar biasa. Para santri datang dengan semangat dan disiplin mengisi Ramadhan dengan membaca dan menghafal alQuran. Kuasa Allah, semua mengalir dan dimudahkanNya,” ungkap mantan Presiden PPI Turki ini.

Azwir menambahkan dukungan pun datang dari berbagai kalangan. Banyak yang menyampaikan simpatik dan ikut membantu serta ada yang langsung menyumbang dari Rp. 25. 000,- Rp. 50.000.- dan seterusnya. Untuk kegiatan berbuka puasa pun banyak yang berpartisipasi.


“Kita tak melihat jumlah, tapi kebersamaan dan rasa tanggung jawab bersama untuk membina generasi masa depan. Ada jiwa sosial, kedermawanan dan kepedulian yang terbina melalui informasi yang disampaikan. Itu lebih mahal harganya dan sangat membanggakan. Kita pun memulai dari hal yang kecil, sederhana dan langsung menyentuh ke masyarakat. Beberapa teman di luar Aceh juga mengirim mukena dan buku. Insya Allah semua berkah,” jelas Azwir. 

Ketua YCA, Mushallin Zulkifli menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berperan dalam program perdana tersebut. 

“Meski di kampung, magnetnya kuat sekali. Anak di Turki juga ada yang menyampaikan dukungan. Media TV, cetak dan online juga sangat besar perannya dalam mensyiarkan program ini hingga level nasional,” kata Mushallin. 

Mushallin menjelaskan kedepannya tentu akan diupayakan keberlanjutan program tersebut, terutama bagi anak anak. 

“Mungkin pulang sekolah mereka bisa langsung ke Balai untuk menghafal, belajar bahasa asing atau tilawah. Kita akan jadwalkan itu pasca lebaran” lanjut alumni MUQ Pagar Air tersebut.

Ia menambahkan meskipun belum ada bantuan pemerintah, kegiatan tersebut tetap diusahakan untuk terus berjalan. Prinsipnya berbuat, walau kecil. Balai Cahaya Aceh akan menjadi balai edukasi dan pusat kegiatan secara berkala. 

“Usai Ramadhan kita juga akan gagas taman baca bagi anak anak. Semuanya kita usahakan gratis. Sesuai arahan pembina, ini adalah bentuk belajar dan pengabdian. Kita mesti pula mulai dari kampung yang selama ini mungkin kurang perhatiannya. Ya sambil belajar sambil mengabdi juga,” ungkap Mushallin.

Ketua Panitia Kegiatan, Reja Fahlevi menyebutkan bahwa peserta yang mengikuti program seluruhnya berjumlah 117 anak. Mereka dibagi dalam 3 kelas. Tahfidz, pemantapan dan Iqra’. 

“Padahal target awal kita hanya 20-40 orang saja. Alhamdulillah sampai ratusan. Kamipun tak dapat menolak anak yang mau mengaji. Ramadhan Mubarak,” ujar alumni Darul Ihsan Krueng Kalee itu.

Untuk buka puasa dan santunan panitia menerima partisipasi dari berbagai pihak yang mencapai lebih 15 juta. Sementara para anak yatim umumnya berasal dari Aceh Besar. Terutama di Kecamatan terdekat dengan Balai Cahaya Aceh. 

“Diakhir kegiatan seluruh peserta juga diberi hadiah serta sertifikat sebagai motivasi untuk terus belajar alQuran. Peserta terbaik dan yang berhasil mencapai target hafal 2 juz diberi penghargaan. Bahkan kata Ketua Pembina nantinya yang berhasil hafal 30 juz akan diusahakan beasiswa ke Turki, insya Allah,” lanjut Fahlevi. 


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Qari Internasional, Ustad Takdir Feriza dan juga  Imam Mesjid Raya Baiturrahman Syeh Zamhuri AlHafidz yang sekaligus membacakan doa.  

Untuk diketahui, dalam website resmi www.cahayaaceh.org, YCA didirikan untuk mengambil peran dalam menyalakan lampu perubahan bagi masyarakat. Cahaya Aceh harus kembali hadir di tengah kegersangan dunia akan nilai nilai perdamaian, kemanusian maupun kasih sayang. 

Aceh harus menjadi kampung peradaban yang kosmopolit dengan Islam yang rahmatan lil’alamin. Masyarakat harus kembali bangkit untuk melahirkan berbagai gagasan, karya, prestasi maupun hal inspiratif lainnya yang menjadi talenta zaman yang mendunia. 

Ya, semuanya bisa dimulai dari yang kecil dan sederhana. Sesuai bidang dan profesi masing masing. Tanpa harus menunggu bantuan pemerintah. (mur)
SHARE :
 
Top