Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly Dayah Darul Quran Aceh, Dr Muhammad Yasir Yusuf MA bersama Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng  melakukan penandatangan MoU di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Blang Padang, Rabu (03/10/2019). dok. IST
LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH - Yayasan Wakaf Haroen Aly Dayah Darul Quran Aceh melakukan penandatangan MoU dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi, Jakarta dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Blang Padang, Rabu (03/10) yang disaksikan langsung oleh Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. 

Adapun MoU tersebut bertujuan untuk memasyarakatkan teknologi melalui peningkatan wawasan dan upaya penerapan teknologi dalam rangka perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan khususnya pesantren. 

Kepala BPPT, Hammam Riza dalam sambutannya mengatakan bahwa BPPT saat ini sangat konsen untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM Indonesia yang punya kemampuan teknologi yang baik. Hal ini penting untuk melahirkan SDM yang hebat dan mempunyai daya saing yang tinggi bagi kemajukan Indonesia ke depan. 

“Kita tidak dapat terus menerus menghasilkan inovasi teknologi tanpa melakukan sinergi dengan mitra untuk penerapan inovasi teknologi di masyarakat. Karenanya mitra bagi BPPT adalah unsur yang sangat penting. Selain itu kita juga ingin membangun generasi penerus yang paham dan suka dalam bidang teknologi untuk menjadikan hidup lebih mudah dan cepat,” kata Hammam Riza.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng  juga mengatakan bahwa MoU dengan Yayasan Wakaf Haroen Aly adalah bagian dari pengabdian Unsyiah untuk melahirkan generasi Aceh kedepan yang hebat. Menurutnya Yayasan Wakaf Haroen Aly telah mempunyai pesantren yang berbasis Al Quran.

“Para penghafal Al Quran tidak boleh jauh dari ilmu pengetahuan sains dan teknologi.  Dengan bersatunya quran dan pengetahuan sains dan teknologi, kita berharap generasi bangsa ke depan adalah mereka-mereka yang mempunyai iman dan taqwa (Imtak) juga ilmu pengetahun dan teknologi (Iptek),” kata Samsul Rizal.

Sementara Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly Dayah Darul Quran Aceh, Dr Muhammad Yasir Yusuf MA sangat berterima kasih kepada Kepala BPPT dan Rektor Unsyiah yang telah menjadikan Lembaga Pendidikannya itu sebagai pesantren binaan BPPT dan Unsyiah dalam pengembangan SDM yang berwawasan teknologi tepat dan terkini. 

“Inilah mimpi awal ketika kita mendirikan pesantren Darul Quran Aceh (DQA) yaitu menggabungkan Al Quran dan Iptek. Semoga saja MoU ini akan sesuai dengan harapan kita semua,” kata Yasir Yusuf.

Direktur Darul Quran Aceh, Ustaz Hajarul Akbar Al Hafiz MA juga menyambut baik adanya penandatanganan MOU itu. Hal tersebut dikarenakan saat ini DQA juga sedang menyusun kurikulum untuk melahirkan generasi al Quran yang pakar di bidang agama serta juga pakar di bidang sains dan teknologi.

“Nantinya di DQA akan hadir dua jurusan yaitu jurusan agama dan jurusan sains. Para santri bebas memilih diantara kedua jurusan tersebut. Dengan demikian nantinya akan lahir generasi Aceh yang faham alquran serta juga mengerti akan sains dan teknologi. Semoga saja usaha kita ini mendapat keberkahan,” pungkas Ustaz Hajarul Akbar. (murdani)
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top