Bupati Aceh Besar Ir H Mawardi Ali melepas kafilah Aceh Besar, Sabtu (30/11/2019) di Gedung Dekranasda setempat, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, untuk berangkat mengikuti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Aceh di Banda Aceh. dok. Humas Pemkab Aceh Besar
LAMURIONLINE.COM | INGIN JAYA - Sebanyak 20 peserta Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Kabupaten Aceh Besar dilepas Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali di Gedung Dekranasda setempat, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (30/11). 

Para kafilah Aceh Besar ini akan mengikuti MQK tingkat provinsi Aceh yang akan berlangsung di Banda Aceh mulai 30 November sampai 3 Desember 2019.

Turut hadir dalam pelepasan kafilah ini, Ketua MPU Aceh Besar Tgk H Muksalmina AW, Ketua DPRK Aceh Besar Iskandar Ali, anggota DPRK Firdaus Armia, unsur TNI/Polri dan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Kabupaten Aceh Besar.

Bupati Mawardi Ali dalam sambutannya mengatakan bila mana peserta meraih juara umum tingkat provinsi, maka diberikan bonus dan diberangkatkan umrah. Para peserta ditargetkan dapat meraih juara umum.

"Aceh Besar, dalam berbagai even tingkat provinsi adalah salah satu kabupaten yang cukup diperhitungkan. Dimanapun perhelatan, Aceh Besar tampil sebagai kandidat juara," ujarnya.

Menurutnya, sejumlah prestasi juara umum yang diraih belum lama ini diantaranya, MTQ di kabupaten Pidie, Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI), Pekan Olahraga Aceh (PORA), Pekan Olahraga Pelajar (Popda) dan sejumlah prestasi lain.

"Itu baru empat sehat (empat juara umum). Jadi kesempurnaan juara umum insya Allah ada pada MQK ini," kata Bupati seraya mengharapkan kepada para peserta benar-benar mempersiapkan diri dan tidak sombong dengan kemampuan yang dimiliki.

Dikatakannya, peserta bukan hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga mempersiapkan mental. 

"Jadi dalam pertandingan ini, yang perlu dijaga yang pertama adalah semangat. Hindarilah hal hal yang tidak baik dan percaya diri harus, tapi jangan sombong," harapnya.

Dia berpesan kepada para peserta agar tidak menganggap diri sendiri sebagai yang terbaik, sehingga melahirkan sikap sombong. Tetapi, menjaga sikap dan mental yang paling diperhatikan, selain materi juga harus dikuasai.

"Jangan menganggap kita terbaik, pasti ada yang salah. Ilmu itu sangat tergantung kepada yang menjaganya," katanya, sambil menguatkan para peserta bahwa dengan semangat, doa dan keyakinan insya Allah bisa dijalani.

Bupati menambahkan, setiap even memiliki arti penting. Namun, MQK atau sering dikenal lomba baca kitab kuning, memiliki makna tersendiri. Selain harus bisa membacanya, juga harus bisa memahami dan menjelaskannya.


Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Besar, Adi Darma SPd MPd menjelaskan, sebelum melepaskan para peserta, terlebih dahulu diseleksi, lalu setelah seleksi dibekali dengan pembinaan dan persiapan-persiapan, agar bisa tampil lebih baik lagi.

"Pada kesempatan ini, kami dari panitia dinas pendidikan Dayah Aceh Besar, memohon dukungan dan doa dari kita semua, semoga santri dan santriwati kita bisa meraih hasil yang baik di tingkat provinsi," demikian Adi Darma, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Besar. (mariadi/rel)
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top