Oleh Sri Suyanta Harsa

Sumber ilustrasi: dara.co.id
Muhasabah 22 Jumadil Ula 1441 
Saudaraku, tema muhasabah hari ini juga merupakan bagian dari prinsip yang ada dalam kehidupan manusia. 

Di antara prinsip yang efektif diyakini dalam hal ini adalah bahwa membaca itu menghibur. Padahal hiburan itu merupakan kebutuhan bagi manusia, maka logikanya berarti membaca juga menjadi di antara kebutuhan manusia. Malah untuk orang-orang tertentu, membaca sudah menjadi kelezatan tersendiri. Saking gandrungnya terhadap aktivitas membaca terutama berupa tulisan, bahkan ada orang yang sampai harus menggunakan kacamata yang tebal-tebal lensanya. Karena ketika membaca, maka akan memperoleh kenikmatan yang tidak dapat dirasakan dengan aktivitas selainnya.

Nah, sekarang secara syar'i, apa kira-kira bahan yang dibaca agar dapat menghibur menentramkan hati atau bahkan mendatangkan kenikmatan tersendiri. Pertama dan utama, bacaan bagi orang Islam adalah al-Qur'an dan Hadis Nabi. Tentang al-Qur'an, inilah bacaan yang paling populis yang saban saat menyedot jutaan orang untuk membacanya, baik dengan memahami isi kandungannya maupun memperoleh kenikmatan saat membacanya meski kurang atau tidak paham isi kandungannya sekalipun.

Di samping al-Qur'an dan Hadis, bacaan bagi orang Islam yang menghibur adalah semua ayat atau tanda, atau  bahan yang ketika dibaca dapat menambah ilmu pegetahuan dan kearifan yang pada akhirnya mengantarkannya semakin mengenal diri dan Allah Rabbnya, sehingga dekat dengan sesamanya dan dekat dengan Rabbnya.

Lazimnya bacaan yang tertulis bisa didapati pada teks suci, kitab/buku, novel, jurnal, prosiding, makalah, karya ilmiah, koran, majalah, buletin, selebaran, brosur dan bahan tertulis lainnya. Di samping itu juga tertulis di dunia maya yang dengan sangat mudah diakses melalui google, via internet, email, facebook, whatshap, twiters dan seterusnya. Sekarang ini, kita dapat merasakan betapa bacaan membuat perasaan menjadi larut dalam alur cerita yang ada. Tuan puan tentu pernah mengalami atau menyaksikan orang di sekitar kita tersenyum atau tertawa atau malah sembam wajahnya karena menahan haru setelah membaca postingan yang inspiratif dan menyentuh kalbu.

Dengan membaca berarti kita sedang melakukan relaksasi, karena kita bisa menjelajah masa, masa silam, kini bahkan yang akan datang. Seperti halnya ketika kita membaca buku-buku sejarah, berita di koran dan informadi dari kitab suci tentang kehidupan masa silam, kini dan hari setelah di dunia ini.

 Dengan membaca kita bisa berselancar mengarungi luasnya samudra kehidupan sampai-sampai diri kita menjadi amat sangat kecil di tengah samudra yang membentang. Seperti dengan mudah kita temui pada buku-buku tentang pendidikan, dakwah, sejarah, filsafat, ekonomi, politik, sosial budaya, sains, hukum, dan seterusnya.

Dengan membaca kita bisa bersilaturahim atau bahkan menghadirkan figur-figur teladan dalam kehidupan keseharian kita. Seperti kita baca buku tentang kehidupan para rasul, sahabat, tokoh-tokoh bangsa, paahlawan nasional, dan seterusnya.

Tetapi yang namanya bacaan tetaplah bacaan yang pada umumnya kan bebas nilai. Artinya, bacaan tetap berdimensi ganda: ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang shahih dan ada yang hoak; ada yang mengantarkan ke surga tetapi juga ada yang menjerumuskan pembacanya ke neraka. Oleh karena itu kuncinya bagi orang Islam pada bagian depan tadi. Bancaannya yang mengantarkannya ke surga, menambah ilmu pengetahuan dan kearifan sehingga lebih dapat taqarrub ilallah, memdekatkan diri pada Allah 

Ketika telah mampu membaca apa saja yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan kearifan, sehingga berujung pada kedekatannya kepada Allah swt, maka layak bagi kita mensyukurinya. Pertama, meyakini sepenuh hati bahwa hanya dengan membaca bacaan-bacaan yanh bermanfaat terutama atas al-Qur'an ayat-ayat yang tersurat dan kondisi alam ayat-ayat yang tersirat akan mengantarkan kedekatan pada Allah. Kedua, mengucapkan alhamdulillahi rabbil 'alamin, semoga dengan mensyukurinya kita dianugrahi kemampuan membaca segala sesuatu yang dapat meningkatkan derajat kemanusiaan dan semakin dekat Allah. Ketiga, mensyukuri dengan langkah konkret, di antaranya dengan meluruskan niat bahwa membaca hanya untuk ibadah, sehingga memperoleh keridhaanNya. Dengan niat ibadah, maka kita hanya akan membaca yang baik-baik saja. Di samping itu, membaca atau mengawali aktivitas apapun hanya dengan nama Allah, karena Allah, dan untuk Allah.

Nah sehubungan dengan tema muhasabah hari ini, maka zikir pengkodisian hati penyejuk kalbu guna menjemput hidayahNya adalah membasahi lisan dengan lafal ya Allah ya 'Alim ya Allah ya Hakim. Ya Allah, zat yang maha kuat perkasa, tunjukilah kami pada jalan keridhaanMu ya Rabb. Aamiin.
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top