Oleh Sri Suyanta Harsa 

sumber ilustrasi: news.detik.com
Muhasabah 19 Syawal 1441
Saudaraku, sebagai tuntutan kemanusiaan, tuntunan kemuliaan dan tatanan peradaban, maka silaturahim dan silaturahmi terus dikaji, didiskusikan, dipraktikkan dan diwariskan oleh antar generasi. Nah tema muhasabah kali ini akan melihat bagaimana silaturahim terjalin melalui ngopi bareng.

Ngopi merupakan istilah yang sering dimaksudkan sebagai sarana bersilaturahim yang dilakukan di kedai, warung atau cafe sembari memesan dan meminum secangkir kopi, atau teh, atau jus buah, atau air putih atau apalah minuman lainnya. Meskipun yang dikonsumsi teh, milo, jus atau susu, namun nama akvitasnya tetap "ngopi" dan kedainyapun kedai kopi. Kira-kira sama seperti meminum segelas air kemasan, bilangnya tetap aqua, padahal yang diminum segelas kemasan sling atau cleo atau rencong atau lainnya.

Ya, ya silaturahim sembari ngopi, memang menjadi sarana yang sarat makna juga tujuannya. Sudah lama tak bersua atau ingin ngobrol rileks dengan sesama kolega, maka ngopi bareng di kedai lazim menjadi prioritas utama. Ngopi - semoga benar-benar NGOPI, NGObrol Perkara Iman - menjadi sarana melepas rindu sambil sharing informasi tentang hidup dan kehidupannya dengan menikmati enaknya nyruput kopi yang masih mengepulkan asap berikut aromanya.

Sesiapa yang hobi bola atau lainnya (balap motor, tinju, bulu tangkis dll), akan lebih seru bila bisa menyaksikannya sembari ngopi dengan nonton bareng (nobar) bersama teman-teman lainnya di kedai kopi, apalagi kalau di sini ada suporter dari masing-masing kesebelasan yang tengah berlaga. Mungkin karena olahraga yang disaksikan, maka slaturahimnya pun menjadi hangat bersemangat.

Bagi yang mau berbagi informasi, atau sharing proyek, atau mendiskusikan peta perpolitikan kawasan (di kampus saat pilihan pimpinannya, di RT RW saat akan memilih ketua atau keuchiknya, atau pemilihan anggota dewan sampai presiden) sering memanfaatkan ngopi bareng menjadi ajang yang luas dan lues untuk menampungi curahan pendapat dari seluruh penggemarnya.

Bagi yang ingin mengetahui kabar hari ini, dan malas berlama-lama buka gadget yang tulisannya kecil-kecil berikut spacenya juga, maka ke kedai kopi sembari ngopi bareng teman sekerja akan terbayar sudah keingintahuan tentang wara wiri warta hari ini. Dan seterusnya.

Intinya silaturahim sembari ngopi menjadi pilihan yang murah, mudah dan berkah. Hal yang penting dijaga adalah akhlaknya. Seperti tidak menghabiskan waktu-waktu terbaiknya di kedai kopi seperti waktu bekerja, waktu shalat, waktu belajar, waktu bersama keluarga dan waktu istirahat. Saat ngopi juga tidak saling "mendahului" dengan sesama penggunanya, tetap sopan dan santun saat bercengkrama dengan tetap tidak kebablasan, mesti menjauhi gosip, ghibah apalagi fitnah tentang siapapun dan kepada siapapun. Di sanping tetap harus jujur dan bermurah hati dengan mengajak serta kolega sekaligus mentraktirnya, dan sebaliknya harus menjauhi sikap berharap (njagakke) pada kolega atau sesamanya agar memenuhi segala keinginan dan membayari apapun yang dikonsumsinya. Ajaran fastabiqul khairat harus benar-benar mewujud dalam sikap kesehariannya. Semoga jalinan silaturahim tetap terjaga. Aamiin
SHARE :
 
Top