lamurionline.com -- Banda Aceh : Ketua Umum Forum Imam Masjid Aceh (FIMA), Tgk H. Zulkifli Juned beserta beberapa pengurus lainnya menemui Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan menyatakan FIMA menyatakan komitmen terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Aceh, di Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (6/5/2021).

FOTO/ HUMAS PEMERINTAH ACEH
Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didampingi Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Usamah Elmadny, S.Ag, MM, dan SKPA terkait menerima audiensi Forum Imam Masjid Aceh (FIMA) terkait agenda pelantikan pengurus di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (6/5/2021).


Kedatangan forum perkumpulan para Imam Masjid di seluruh Aceh itu bermaksud untuk menyampaikan perihal rencana pelaksanaan pelantikan serta rapat kerja FIMA , terutama dukungan terhadap Pemerintah Aceh dalam upaya penyelamatan akidah umat dan memakmurkan masjid.

Menurut Nova, kiprah organisasi kekhususan Aceh seperti FIMA sangatlah penting dan dibutuhkan oleh Pemerintah Aceh, guna untuk menyelamatkan akidah umat dari segala bentuk penyimpangan agama Islam di bumi Serambi Mekkah.

“Ini institusi yang punya tugas wajib yang berat. Yang pada pokoknya memakmurkan masjid, menjaga, memelihara umat terutama tentang akidah,” kata Nova.

Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh kemarin, Gubernur Nova membeberkan, saat ini khususnya di daerah perbatasan Aceh sudah banyak ditemukan upaya pemurtadan atau intervensi keagamaan dari pihak provinsi tetangga dan bahkan kini sudah hadir dari pribumi sendiri.

Sosok nomor satu di Aceh itu mengatakan, fenomena itu adalah sebuah tantangan yang tidak akan berakhir, sebab secara geografis, Aceh berada dipercaturan global, sehingga hal tersebut tidak bisa dihindari. Karenanya, Nova menegaskan, agar FIMA dapat terus menjalankan tugas dan fungsinya secara subtansial dan konsisten, agar umat kembali percaya dan istiqamah terhadap Islam.

“Jangan ada keraguan untuk melangkah, karena dalam hal menjaga aqidah umat, pemerintah akan selalu mensuport. Kita (Pemerintah Aceh) juga menegaskan tentang keinginan kita untuk menyeragamkan satu pemahaman yaitu Ahlussunnah Waljamaah, tentunya dengan fleksibelitas yang masih dalam koridornya,” ujarnya.

Ditambahkan, kunci agar umat istiqamah terhadap aqidah dan keimanan adalah melalui kemakmuran masjid dan kehadiran Tengku (Ustad) yang hadir untuk menjaga keimanan umat, sebab kemakmuran masjid tidak akan tercapai tanpa adanya umat, begitupula dengan umat juga tidak bisa mencapai keimanannya tanpa adanya masjid.

“Itulah hubungan timbal balik yang saling membutuhkan ikatan kuat antara umat dan masjid,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum FIMA Tgk H. Zulkifli Juned, mengatakan, salah satu misi dari FIMA sebagai perpanjangan tangan pemerintah, adalah menyosialisasikan terkait Qanun Aceh, Fatwa MPU, dan Pergub Aceh, berkenaan tentang tatalaksana peribadatan di seluruh masjid Aceh, dengan tetap berpegang teguh pada Ahlussunnah Waljamaah dan Mazhab Imam Syafi’i. Dan membantu Pemerintah Aceh dalam penegakan syariat Islam dan amal ma’ruf nahi mungkar.

Kemudian, Sekretaris FIMA Tgk Abdul Rani menyampaikan FIMA lahir atas dasar keinginan Pemerintah Aceh untuk menyelamat masyarakat Aceh yang notabenenya menganut agama Islam. Pengurusnya sendiri berasal dari yang mewakili seluruh Imam masjid di seluruh Aceh, sebagai upaya untuk mempermudah koordinasi dan sinergi.

“Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Gubernur atas ketulusan menerima kami,” ujarnya.

Turut mendampingi Gubernur Aceh, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh Usamah El Madni, Sekretaris Dinas Syariat Islam Mubibbuthibri, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Azhari.

Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, dan menjaga jarak, agar terhindar dari penularan Covid-19. (Cek Man/Rel)


SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top