Oleh:  Juariah Anzib S.Ag

Penulis Buku Menjadi Guru Profesional

Aisyah binti Abu Bakar Assiddiq nama yang sangat populer di antara istri-istri Rasulullah. Istri yang termuda di antara istri-istri yang lain. Aisyah seorang gadis cantik yang  lincah, periang, cerdas, romantis, kekanak-kanakan dan pencemburu berat. Dia putri sahabat Rasulullah yang terdekat dan setia. Selain sebagai sahabat, Abu Bakar juga ayah mertua baginda Rasulullah saw. 

Aisyah adalah istri ketiga Rasulullah setelah Saudah. Ia menikah dengan Rasullah dalam usia muda belia. Satu riwayat menyatakan sembilan tahun, tetapi ada juga yang menyebutkan 11 tahun, sedang Rasulullah saat itu berusia 52 tahun. Rasulullah tidak menggaulinya, kecuali setelah hijrah. Kesenjangan usia yang terbalik saat Rasulullah menikah dengan Khadijah. Rasulullah tidak menikahi perawan selain dengan Aisyah. Ia istri yang sangat dicintai Rasulullah selain Khadijah. Begitu tulis Prof  Abd Malik Asy-syaibani dalam bukunya Tafsir Shirah Nabawiyyah Fi Zhilalil Quran karya Sayyid Qutbh.

Sibel Eraslan dalam Novelnya yang berjudul  Aisyah menulis, sebelum menikah dengan Rasulullah, Aisyah pernah dijodohkan dengan seorang putra Bani Adiyy ketika masih kecil. Namun perjodohan tersebut dibatalkan karena Bani Adiyy lebih memilih untuk tidak menjadi muslim. Mereka memutuskan hubungan dengan keluarga Abu Bakar dan perjodohannya. Bahkan, Baniyy Adiyy mendukung pemboikotan kaum muslimin saat itu.  Pembatalan perjodohan tersebut ibarat terlepas dari beban berat di bahu Abu Bakar. Karena terlepas dari cengkeraman keluarga Bani Adiyy yang sangat teguh dalam bersikap.

Sibel menulis, Aisyah  seorang perempuan yang diperlihatkan dalam mimpi Rasulullah sebanyak tiga kali. Mimpi pertama, berupa zamruz hijau. Kemudian Malaikat muncul sambil mengulurkan benang-benang zamruz hijau yang ada ditangannya.  Ia berkata, "Ini adalah istrimu..."  Ketika kedua tangan Rasulullah menarik benang-benang zamruz perlahan-lahan tampak wajah Aisyah berada dalam percikan-percikan terang zamruz di antara benang-benang.

Mimpi kedua, menurut Sibel, berupa air susu putih. Malaikat muncul sambil mendekatkan benang-benang air susu putih yang turun dari langit. Kemudian berkata, "Ini adalah milikmu." Ketika jemari Rasulullah membuka benang-benang berwarna putih yang menyilaukan mata dan jernihnya melebihi salju dan kapas. Lalu Aisyah  yang nampak memandang Rasulullah dari sinar terang susu putih. Ia memandang dengan tersenyum. Inilah Aisyah berwajah putih yang dikenalinya. 

Mimpi ketiga, Malaikat datang sambil mengulurkan benang-benang berwarna hijau yang dibawa dari tempat jauh. Ia berkata kepada pemilik mimpi, "Apa yang aku bawa ini adalah milikmu dan istrimu." Rasulullah memasang benang-benang berkilau cahaya terang seperti di padang rumput. Dengan kekuatannya dapat menghilanglan beban tiada terkira pada sepasang mata. Ia menyentuh lembut dengan jemarinya seperti menyentuh air. Ia melihat Aisyah tersenyum muncul dari kilauan sinar terang padang rumput. 

Itulah tiga mimpi yang diperlihatkan kepada Rasulullah tentang Aisyah, sebagai pertanda bahwa Aisyah adalah jodoh yang dipersiapkan Allah untuk menjadi istri Rasulullah. Menikah dengan Rasulullah adalah dambaan setiap perempuan, termasuk Aisyah. Meskipun usia yang berbeda jauh, tidaklah menjadi penghalang terhadap cinta Aisyah kepada Rasulullah. Demikian juga sebaliknya. Aisyah yang manja, kekanak-kanakan tetapi sangat cerdas ini, menjadi suatu prasarana bagi Rasulullah dalam mendakwahkan Islam.

Aisyah yang cantik, cintanya begitu dalam terhadap baginda Nabi. Sebagai perempuan yang memiliki perasaan halus, terkadang Aisyah sering khawatir jika kasih sayang yang diberikankan Rasulullah kepadanya akan berkurang. Hal ini dikarenakan Rasulullah memiliki beberapa istri. Hingga ia sangat cemburu kepada istri-istri Rasulullah yang lain, apalagi mereka  berparas cantik dan molek seperti Zainab, Juwairiyah dan Ummu Salamah. Bahkan, terhadap Khadijah yang telah wafat sekalipun ia tetap cemburu.

Pernah suatu ketika,  Rasulullah sedang memuji kebaikan Khadijah di hadapan Aisyah, wajahnya seketika langsung berubah merah karena menahan cemburu. Khadijah seorang pejuang Islam yang andal dan istri shalihah yang sangat dicintai baginda. Kebaikan dan pengorbanan Khadijah selalu dikenang sampai Rasulullah wafat.

Kekhawatirannya cukup beralasan, cemburu menandakan sayang dan cinta. Dia tidak suka jika ada istri-istri Rasulullah yang  menyainginya. Rasulullah selalu tersenyum dengan tingkah Aisyah. Beliau sangat memahaminya, hingga mengeleng-gelengkan kepala dengan sikap Aisyah yang kekanak-kanakan. Beliau dapat mengatasinya dengan kelembutan dan kasih sayang. Aisyah seorang istri yang taat kepada baginda. Nasihat Rasulullah selalu dijadikan sebagai  pembelajaran baginya. Ia sangat menghormati Rasulullah dan selalu mendengarkan sunnah-sunnahnya. 

Aisyah yang manja dan kekanak-kanakan. Ia tidak pernah mau ditinggal Rasulullah walau hanya sebentar. Selalu ingin bersama dalam kondisi apapun, bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Rasulullah sangat memahami watak Aisyah. Beliau selalu berusaha membuatnya bahagia. Memanjakannya dengan menyebut humaira atau Aisyahku. Hal tersebut membuat Aisyah senang dan selalu berbunga-bunga. Di saat Rasulullah tidak bersamanya, Aisyah berusaha mencari keberadaan Rasulullah hingga mendapatkannya. Sebelum menemukannya, ia gelisah dan cemas karena  kehilangan sesuatu yang sangat berharga baginya. Aisyah selalu merindukan Rasulullah. Saudah yang mengerti hal tersebut sering memberikan jatah bersama Rasulullah kepada Aisyah dengan tulus. Aisyah tidak pernah berpisah lagi dengan Rasulullah setelah hijrah. Mereka selalu bersama hingga Rasulullah wafat di pangkuannya. 

Kejeniusan Aisyah luar biasa. Otaknya bagaikan komputer. Cukup sekali Rasulullah mengajarkannya, ia  langsung memahaminya. Rasulullah banyak sekali menurunkan pengetahuan dan hadits-haditsnya kepada Aisyah, khususnya yang berkenaan dengan kaum perempuan. Hal itu salah satu kebaikan Rasulullah menikahinya. Aisyah  sebagai tempat penyimpanan pengetahuan yang diwariskan kepada umat, khususnya kaum perempuan.

Kisah cinta Aisyah dengan Rasulullah menjadi keteladana bagi umatnya. Cinta sejati hanya dimiliki oleh orang-orang berhati mulia, suci dan bersih. Cinta merupakan modal dasar dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah membutuhkan saling menyayangi, saling pengertian dan saling percaya. Mengurangi sifat-sifat yang tidak disukai pasangan, agar tercipta rumah tangga yang harmonis, mengetahui hak dan kewajiban masing-masing dan tidak bersikap egois.  

Mari kita meneladani sikap  Rasulullah dalam berumah tangga yang penuh cinta kasih, lemah lembut dan ramah. Saling berbagi kebahagiaan dengan senyum, agar  tercipta suasana romantis, damai dan  terkesan indah. Menyediakan waktu yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga, karena letak kebahagiaan keluarga bukan hanya pada materi, tetapi juga spiritual. Semoga kita mampu mengikuti jejak keharmonisan keluarga Rasulullah SAW.

Editor: smh

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top