lamurionline.com -- Afghanistan : Wanita dilarang tampil dalam drama televisi di Afghanistan berdasarkan aturan baru yang dibuat pemerintah Taliban.

Wartawan dan presenter wanita juga diperintahkan untuk mengenakan jilbab ketika tampil di depan layar. Tidak dijelaskan kerudung macam apa yang harus digunakan. 

Para reporter melaporkan sebagian aturan tidak jelas dan menimbulkan banyak interpretasi.

Selama pemerintahan Taliban sebelumnya di era 1990-an, perempuan dilarang menempuh pendidikan dan bekerja.

Aturan terbaru yang dibuat Taliban, yang disosialisasikan lewat saluran-saluran televisi di Afghanistan, mencakup delapan ketentuan baru.

Film yang bertentangan dengan syariah, hukum dan nilai-nilai budaya Afghanistan dilarang. Demikian pula yang menampilkan bagian intim tubuh pria.

Pertunjukan komedi dan hiburan yang menghina agama atau mungkin dianggap menyinggung warga Afghanistan juga dilarang.

Film asing yang mempromosikan nilai-nilai budaya asing tidak boleh ditayangkan.

Saluran televisi Afghanistan saat ini kebanyakan menayangkan drama asing dengan pemeran utama wanita.

Seorang anggota sebuah organisasi jurnalis di Afghanistan, Hujjatullah Mujaddedi, mengatakan pengumuman pembatasan baru itu tidak terduga, lansir BBC Ahad (21/11/2021).

Dia mengatakan kepada BBC bahwa beberapa aturan tidak praktis dan jika diterapkan, lembaga penyiaran mungkin terpaksa ditutup.

Sebelum ini, Taliban memerintahkan anak perempuan dan wanita muda untuk tinggal di rumah dan tidak bersekolah, menjadikan Afghanistan satu-satunya negara di dunia yang melarang setengah penduduknya mendapatkan pendidikan.

Walikota Kabul juga menyuruh pegawai wanita untuk tinggal di rumah, kecuali pekerjaan mereka tidak dapat digantikan oleh pria.

Taliban mengklaim bahwa larangan wanita untuk bekerja dan anak perempuan bersekolah berlaku “sementara” dan guna memastikan semua tempat kerja dan lingkungan belajar “aman” bagi mereka.*

Sumber : Hidayatullah.com

 

 

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top