Sepeda motor Bowo dan bungkusan kue (lingkaran hijau) yang selamat dari kecelakan mau di Rapak, Balikpapan, Jumat (21/01/2022).

lamurionline.com -- SRI Prijanto Wibowo (50) tak menyangka jika dirinya termasuk salah seorang yang selamat dari kecelakaan maut baru-baru ini. Menyaksikan rekaman video detik-detik tragedi lalu lintas yang menelan nyawa 5 orang itu, terbayang bagaimana mengenaskannya kondisi para korban.

Tapi kondisi Bowo, sapaanya, tidak demikian. “Hanya luka ringan dan memar-memar, Mas. Alhamdulillah. Cuma traumanya saja yang masih terus terbayang,” ujar Bowo kepada Wartawan, Senin (24/01/2022).

Kisah yang dialami Bowo ini viral menyusul viralnya kejadian tabrakan maut di Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/01/2022) lalu itu.

Salah seorang warganet, Muhammad Ramadhan, tampaknya yang pertama kali memviralkan kisah itu melalui media sosialnya. “*Selamat Dari Maut Karena Sedekah*,” tulis Ramadhan lewat Instagramnya.

Korban selamat dimaksud itu adalah Bowo dan istrinya, Siti Marwiyah (50). Bukan cuma kisah selamatnya yang menarik perhatian, tapi kisah di balik kecelakaan itu. Keduanya selamat dari kecelakaan dalam perjalanan mengantarkan sedekah.

Bowo menuturkan detik-detik sebelum, sesaat, dan setelah kejadian tersebut. Jumat itu, seperti hari-hari kerja biasanya, ia dan istrinya berangkat ke kantor masing-masing dengan berboncengan sepeda motor.

Setiap Jumat mereka punya agenda rutin yaitu bersedekah, disebutnya “Jumat Berkah”. Termasuk di hari nahas itu. Pagi bakda shalat subuh, Bowo dan Siti berangkat dari rumahnya menuju kantor. Mereka telah membeli sejumlah kue untuk disedekahkan. Selain berangkat ke kantor, keduanya hendak menyempatkan diri berbagi kue itu.

Dalam perjalanan, setibanya di turunan dekat simpang lima Muara Rapak, lampu lalu lintas sudah menyala merah. Bowo dan Siti berhenti. Pun kendaraan lainnya.

Sekitar 1-2 menit kemudian, tiba-tiba terdengar oleh Bowo suara begitu nyaring. Saat itu sekitar pukul 06.19 WITA sebagaimana rekaman video, sebuah truk tronton bermuatan 20 ton menabrak puluhan kendaraan di depannya. “Tanpa ampun”, puluhan mobil dan sepeda motor ditabrak secara beruntun. Truk besar itu baru berhenti dalam jarak 100-an meter kemudian.

Tapi Bowo mengaku belum paham apa yang terjadi sebenarnya detik-detik itu. “Benar-benar enggak tahu sama sekali,” tuturnya.

Suasana yang dirasakannya kala itu hanya seperti suara angin bergemuruh dan seperti bayangan sesuatu lewat di samping kanan dan atasnya. “Saya merasa seperti berada di ruangan yang hampa.” Ia mengaku hanya mengalami dorongan, lalu jatuh, tapi tidak pingsan.

“Saya sadar sepenuhnya karena pada saat saya terdorong dari belakang, saya sempat berucap ‘Allahu Akbar’ dan ‘Astaghfirullah’,” tuturnya.

Ia dan istrinya baru tahu apa yang terjadi setelah membuka handphone, melihat video dari rekaman CCTV yang viral media sosial. Dari kengerian kecelakaan maut itu, rasanya sulit dipercaya Bowo dan Siti selamat.

Kepada Wartawan, Bowo mengirimkan gambar tangkapan layar video itu. Lewat tanda lingkaran biru dan panah merah buatan, ia menunjukkan posisi sepeda motornya sesaat sebelum kejadian itu.

Detik-detik sebelumnya terjadinya kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan, Kaltim, Jumat (21/01/2022) pagi.


Terlihat sepeda motornya berada di deretan terdepan dekat zebra cross, di bagian ujung dekat bahu jalan. Jika diperhatikan seksama tayangan video CCTV itu pada detik 00.14-00.18, tampak posisi sekitar Bowo itu adalah tempat terjadinya benturan dahsyat antara truk, mobil-mobil, dan sepeda motor.

Tapi sepeda motor Bowo kemudian tak terlihat lagi, ia tampaknya terdorong ke samping oleh sebuah mobil yang tertabrak, membuat posisi Bowo dan istrinya menjauhi lintasan yang akan dilalui truk tronton –yang diduga mengalami rem blong itu. Bowo dan Siti nyaris saja tergilas atau tertimpa kendaraan besar.

Detik-detik setelah terjadinya kecelakaan maut di Muara Rapak, Balikpapan, Kaltim, Jumat (21/01/2022) pagi.


Dalam gambar berikutnya yang ia kirimkan, Bowo menjelaskan posisinya setelah tabrakan itu. Ia menandai posisi sepeda motornya berada, yaitu di balik sebuah mobil hitam yang juga kena tabrakan beruntun.

Sepeda motor Bowo dan bungkusan kue (lingkaran hijau) yang selamat dari kecelakaan mau di Rapak, Balikpapan, Jumat (21/01/2022).


Dalam gambar lain yang beredar, terlihat sebuah sepeda motor biru putih diparkir di dekat mobil hitam itu setelah kejadian. Pada gantungan sepeda motor itu, tampak bungkusan yang masih utuh berisi makanan. Kontras dengan kondisi di sekelilingnya, sejumlah sepeda motor lainnya tampak ringsek dan bergeletakan, dengan penumpang atau pengemudinya masing-masing yang sedang merintih kesakitan dan tertatih-tatih menepi ke pinggir jalan, sebagaimana video lain yang viral.

Sepeda motor biru putih itulah milik Bowo, terlihat masih utuh. “Hanya penutup knalpotnya yang terbuat dari plastik saja yang pecah dan sedikit goresan (di bodinya). Alhamdulillah. Kondisi motor saya ini yang masih menjadi pertanyaan saya. Sebelumnya motor itu juga tergeletak… Saya geser dan saya posisikan (diparkir) seperti itu,” akunya.

Usai kejadian, Bowo dan istri yang dalam kondisi luka ringan, segera bangkit. Di sekelilingnya situasi cukup mencekam. Korban bergelimpangan. Kendaraan pada ringsek. Di antara korban yang dilihatnya tampak seorang wanita yang kakinya terjepit kendaraan. Bowo dan Siti bergegas berupaya melakukan pertolongan semampunya bagi para korban.

“Karena kondisi kami masih lebih baik, jadi kami membantu yang lain. Istri saya membantu menghubungi keluarga salah satu korban karena saat itu beliau tidak membawa alat komunikasi. Saya saat itu membantu seorang ibu (pada saat di lampu merah posisi beliau berada persis di samping kanan kami), kaki beliau terjepit antara roda motor dan tertindih angkot Nomor 3 yang sedikit terguling. Kemudian banyak datang pertolongan (orang) yang membawa korban luka-luka ke rumah sakit. Setelah sudah tak ada lagi yang bisa kami lakukan, saya bersama istri naik motor ke RS Ibnu Sina untuk mengobati luka ringan kami,” tuturnya panjang lebar.

Sedekah Jumat Berkah

Bowo, pria kelahiran Balikpapan ini, merupakan seorang supir di sebuah perusahaan di Kota Minyak itu. Istrinya, Siti Marwiyah, seorang muslimah asal Makassar (Sulawesi Selatan), yang bekerja di sebuah perkantoran di Balikpapan.

Di sela-sela menjalankan profesi masing-masing, pasutri ini punya amal shaleh khusus setiap Jumat yaitu bersedekah. “(Amalan) Jumat Berkah sudah berjalan 1 tahun, Mas,” ujarnya dalam wawancara panjang itu yang dijeda saat masuk waktu shalat di Balikpapan.

Bowo meyakini, keutamaan ikhlas bersedekah karena Allah disertai harapan mendapatkan balasan hanya dari Allah. Sebagai Muslim tentu juga meyakini keajaiban yang dialaminya merupakan kuasa Allah.

“Saya mendengar dalam satu majelis kalau dalam sedekah boleh kita niatkan untuk suatu maksud. Maka mulai saat itu kami lakukan dengan niat yang berbeda-beda, kadang kami niatkan untuk kesehatan, keselamatan, dan lain-lain. Dan ternyata Allah menjawab langsung (diselamatkan saat kecelakaan) walaupun saat itu belum tersampaikan. Subhanallah. Masya Allah!” ungkapnya.

Kecelakaan maut di Rapak, Balikpapan, itu pun membuatnya semakin yakin akan pertolongan Allah, memantapkan dirinya dalam beramal shaleh, termasuk dalam bersedekah.

“Masya Allah. Subhanallah. Allah yang menggenggam kami, melindungi kami dan korban yang selamat lainnya,” tuturnya mengutarakan rasa syukur kesaligus kesedihan mendalam terhadap para korban.

Omong-omong, bagaimana nasib kue yang Jumat pagi itu akan disedekahkan?

“Alhamdulillah kami masih diberi kesempatan untuk melaksanakan rutinitas (sedekah Jumat) ini. Alhamdulilah, (kue itu) tetap tersampaikan ke tempat (sedekah) rutin oleh istri saya dan yang lain saya (kasih secara) random,” ujarnya seraya mengucap Alhamdulillah tiga kali.

Dibawa kemana sedekahnya setiap Jumat? “Random (acak) aja, Mas, mengikuti suara hati kami. (Dan) ada dua tempat yang rutin,” ujarnya seraya meminta maaf karena tidak bisa menyebutkan tempat sedekah rutinnya itu.

“Mohon maaf, semoga dapat dimengerti. Usia kami tinggal sedikit lagi, Mas. Sedangkan bekal kami di kehidupan yang abadi nanti masih kurang,” ungkapnya merendah.* (Hidcom)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top