LAMURIONLINE.COM | SUBULUSSALAM - Penduduk Palestina bukan hanya menghadapi konflik bersenjata, namun juga turut mengalami krisis air bersih yang melanda sejumlah kota di sana dan menjadi permasalahan serius bagi masyarakatnya.

Persoalan ini pun mendapat perhatian masyarakat Indonesia, termasuk Kota Subulussalam yang menggalang donasi untuk membangun sumur wakaf bagi penduduk palestina, yang dikerjakan dari akhir Maret 2022, alhamdulillah telah rampung di bulan April ini menjelang idul fitri.

Hal itu disampaikan Kepala Cabang ACT Subulussalam, Akhi Munandar.

Akhi Munandar menyampaikan, betapa menderita penduduk muslim di Palestina akibat krisis air bersih yang melanda negeri tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan sumur wakaf pada salah satu daerah tersebut sudah tepat dilakukan dalam mengatasi permasalahan air bersih ini.

“Dan ACT memfasilitasi pembangunan sumur wakaf bagi rakyat palestina. Terciptanya sumur wakaf ini adalah tugas kita bersama, di tengah-tengah saudara kita yang sedang dilanda kesusahan, sebagai saudara apalagi seiman sudah sewajibnya kita saling bantu,” ujar Akhi Munandar.

Akhi Munandar menerangkan, bantuan sumur wakaf dari Masyarakat Subulussalam atas donasi yang digerakan oleh ibu-ibu Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) bersama lintas organisasi seperti Al-Mirah, KMPS dan lainnya.

Ny Ramadhiany Fitra selaku Ketua BKMT Kota Subulussalam ikut mengomandoi gerakan penggalangan dana untuk membangun sumur wakaf di Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina.




Pembangunan sumur itu berada di Masjid Sheikh Ali, Jouret Al Lot Region, Khan Younis, bertujuan untuk penyediaan air bersih bagi rakyat Palestina ditengah krisis air bersih di jalur Gaza akibat blokade Israel.

Blokade jangka panjang oleh Israel dianggap jadi salah satu faktor pendorong meluasnya pencemaran air di Gaza.

Kota Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza dalam hal jumlah penduduk dan luas wilayah setelah Kota Gaza, dimana jumlah penduduknya saat ini sekitar 419.892 jiwa, yang mewakili 20% dari jumlah penduduk Jalur Gaza.

Daerah ini miskin air bersih karena tidak adanya unit desalinasi atau pabrik di daerah tersebut.

Selain itu, warga kerap kesulitan mendapat air yang tersaring, karena terpaksa mengambilnya dari tempat yang jauh. 

Penyediaan sumur wakaf ini merupakan cita-cita masyarakat Palestina yang disedekahkan oleh Masyarakat kota Subulussalam.

Sumur ini nantinya dapat digunakan oleh 419.892 warga Palestina dalam mengkonsumsi air bersih.

Ketua BKMT Subulussalam, Ramadhiany Fitra bersyukur masyarakat ikut sedekahkan hartanya melalui lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Subulussalam untuk membantu saudara di Palestina.

Istri Wakil Wali Kota Subulussalam itu berharap pengerjaan sumur wakaf ini dapat dibangun secara maksimal sehingga berguna bagi saudara di Palestina.

"Pembangunan sumur ini sebagai wujud ikatan persaudaraan kita dengan masyarakat Palestina," tuturnya.

Sumur wakaf ini diharapkan dapat digunakan oleh warga Palestina untuk ambil air wudhu, mencuci pakaian dan memenuhi kebutuhan lainnya menggunakan air bersih.

Ditambahkan, sumur wakaf Palestina ini  yang ke-61 dibangun oleh lembaga ACT dan salah satunya adalah sumbangan warga Subulussalam.

Pembangunan satu sumur wakaf menghabiskan dana sebesar Rp 150 juta. Jumlah itu termasuk alat filterisasi dan sterilisasi sehingga menghasilkan air bersih yang layak digunakan.

“Lembaga ini ada menghubungkan antara donatur dan penerima. Alhamdulillah setelah BKMT dan masyarakat Subulussalam galang donasi, kita langsung koneksikan ke tim ACT pusat, kemudian rekan kita di Gaza agar melakukan pembangunan,” pungkas Akhi Munandar. (rel)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top