LAMURIONLINE.COM I BIREUN - Wakil Rektor 3 Institute Agama Islam (IAI)  Al-Aziziyah Samalanga Dr Tgk Muntasir A Kadir, MA membuka seminar nasional dengan tema Penguatan Kelembagaan Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 yang berlangsung secara luring dan daring di Aula Kampus IAIN Al Aziziyah, Samalanga, Bireuen, Kamis (16/6).

Muntazir mengatakan, seminar ini sangat penting bagi pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan dalam mendengar berbagai nasihat dan pengalaman keilmuan yang disampaikan Prof  Dr Suyitno, MA. “Kita harapkan akan tumbuh kesadaran seluruh stakeholder pendidikan, untuk semakin aktif mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi,” katanya.

Dia menambahkan, selaras perkembangan SDM dan sarana prasana IAI Al-Aziziyah pada tahun 2014 mampu meningkatkan status dari sekolah tinggi menjadi institut sejak berdiri IAI Al Aziziyah pada tahun 2003. Jumlah program studi di IAI Al Aziziyah pun semakin bertamnbah. 

Seminar nasional menghadirkan Direktur Pendidikan Tinggi Kementerian Agama RI, Prof Dr Suyitno, MA, sebagai pembicara utama dan Tgk Iskandar Zulkarnaen, Ph.D narasumber lainnya. Seminar diikuti seluruh dosen IAI Al Aziziyah secara luring dan akademisi lembaga pendidikan lainnya, guru, dosen, pemerhati pendidikan, dan mahasiswa secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. 

Prof Dr Suyitno, MA,  mengapresiasi pimpinan IAI Al Aziziyah atas inisaisi yang cerdas dan responsif menghadapi tantangan yang komplek. “Bahkan IAI Al Aziziyah  telah melakukan inovasi dan adapsi terhadap banyak hal, baik secara kelembagaan maupun penguatan kurikulum,” katanya.  

Dia menguraikan, perguruan tinggi saat ini menghadapi kajian keilmuan yang semakin beragam. Kemajuan teknologi telah menciptakan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki setiap orang yang ingin menjadi bagian dari kemajuan tersebut. Keadaan yang serba cepat pada zaman ini membuat manusia terlena, maka bila hanya mengandalkan histori dan kajian berbasis manual terpaksa cepat atau lambat akan ditinggalkan oleh pangsa  pasarnya. 

“Oleh sebab itu, kita harus mampu memprediksi kebutuhan pasar dan beradaptasi dengan layanan digital” tambahnya. 

Sementara narasumber lainnya, Tgk Iskandar Zulkarnaen, Ph.D  memaparkan  beberapa hal yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi dalam menghadapi era industri 4.0, diantaranya tata kelola manajemen lembaga yang baik, penilaian yang objektif, meningkatkan kualitas dosen, serta tenaga kependidikan.

“Selain itu, menghadapi era industri 4.0 perguruan tinggi harus memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi standar, pengelolaan dan pembiayaan yang akuntabalitas, serta memperkuat jejaring nasional dan internasional,” ujar  Wakil Ketua PW NU Aceh ini. (Syahrati)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top