LAMURIONLINE.COM | MEULABOH - Ustad Ismu Ridha, Dosen Universitas Teuku Umar sekaligus kandidat Doktor di Yarmouk University – Jordania dijadwalkan akan menjadi khatib, Jum’at (3/6) di Mesjid Baiturrahim, Ujong Baroh Meulaboh. 

Sementara tema yang akan diangkat dalam khutbah di wilayah Barat Selatan (Barsela) Aceh ini adalah usaha melembutkan hati yang keras, tema ini dipandang penting di tengah krisis multidimensi yang terjadi di tengah-tengah ummat. sebab hati adalah pusat kehidupan dan ibadah. 

Ustad Ismu menjelaskan untuk menghindari hati yang keras, Rasulullah SAW mengajarkan setidaknya tiga hal. 

Pertama, Menyantuni anak yatim, 

أتَى النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم رجلٌ يشكو قسوةَ قلبِه قال أتحِبُّ أن يلينَ قلبُك وتُدرِكُ حاجتَك ارحَمِ اليتيمَ وامسَحْ رأسَه وأطعِمه من طعامِك يلِنْ قلبُك وتُدرِكْ حاجتَك 

Suatu hari, seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "Akhir-akhir ini aku merasakan hatiku keras, Rasulullah SAW kemudian berkata, "Maukah engkau kuberi tahu cara untuk melembutkannya dan keinginanmu terpenuhi? Sayangilah anak-anak yatim, usaplah kepalanya, berikanlah mereka makanan dari makananmu, niscaya (hal demikian) akan melembutkan hati dan melapangkan rezekimu." (HR Thabrani).

Kedua,  Ziarah Kubur, Rasulullah SAW berkata: 

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ، أَلا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يَرِقُّ الْقَلْبَ، وَتَدْمَعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الآخِرَةَ

"Aku pernah melarang kalian ziarah kubur. Sekarang berziarah. Sebab sesungguhnya ia akan melembutkan hati, melelehkan air mata, dan mengingatkan akhirat."

Ketiga, Taubat. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: )كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(

“Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin: 4).

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top