LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Sebanyak 32 Kader Kesehatan Siaga Bencana Kecamatan Meraxa dikukuhkan, dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Kamis (7/7) di kecamatan setempat. Prosesi pengukuhan dihadiri Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh Bersama Seluruh Muspika Kecamatan Meuraxa, Kapolsek, Danramil, Mukim Meuraxa, Mukim Tgk Chik Lamjabat dan Kepala Puskesmas Meuraxa. Turut hadir pada kegiatan itu, 6 orang dosen yaitu 4 dosen dari Bidang Ilmu Kebencanaan dan 2 dosen dari Bidang Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh.

Ketua Pelaksana Kegiatan Dosen sekaligus Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skema Kemitraan Wilayah, Yeni Rimadeni SKM MSi melalui rilisnya di media ini mengatakan, 32 kader yang dikukuhkan tersebut masing-masing berasal dari 16 Gampong di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Pengukuhan ini sebut Yeni bertujuan, terbentuknya  kader  kesehatan siaga bencana di Kecamatan Meuraxa, peningkatan pengetahuan kader kesehatan siaga bencana  baik pada tahap sebelum bencana  (pra bencana), saat bencana dan setelah bencana (pasca bencana).

“Para kader juga diberikan soialisasi, pelatihan dan simulisi langsung dengan menghadirkan narasumber dari BPBD Kota Banda Aceh dan Tim PSC 119 dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. Diharapkan mereka bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat nantinya guna untuk penyelamatan diri sendiri, keluarga  ataupun orang lain yang membutuhkan” ujar Alumni S2 Prodi Ilmu Kebencanaan dan Mahasiswi S3 Prodi Doktor Matematika dan Aplikasi Sains (DMAS) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini. 


Kegiatan ini di buka secara resmi oleh Camat Meuraxa, Mustafa SSos yang dimulai dengan sosialisasi dan pengukuhan kader kesehatan siaga bencana  dan dilanjutkan dengan pelatihan dan simulasi yang dilakukan di Aula Kantor Keuchik Alue Deah Tengoh dan di salah satu  area bangunan escape building di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. 

Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Teuku Iskandar Faisal SKp MKes menyambut baik kegiatan itu, mengingat kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang  penting guna mendukung program pusat unggulan IPTEK Poltekkes Kemenkes (PUI-PK) Manajemen Ilmu Kebencanaan Bidang Kesehatan, mendukung program pemerintah tentang penanggulangan bencana, desa/kelurahan tangguh bencana, mendukung RPJM Kota Banda Aceh dimana dalam dokumen Indek Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Kota Banda Aceh memiliki kerentanan yang cukup tinggi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dalam bencana sehingga dapat mengaplikasikan ilmunya untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain yang membutuhkan.*

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top