lamurionline.com -- Banda Aceh --  Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Dr. EMK. Alidar, S.Ag, M.Hum mengajak para takmir masjid di Aceh, dapat mulai mengembangkan unit bisnis di lingkungan masjid, sebagai bagian menghidupkan masjid, termasuk meningkatkan keuangan masjid  agar dalam mengelola masjid senantiasa berorientasi kepada umat secara utuh. 

“Sebagai contoh riil, dalam mengelola keuangan masjid dari sumber infak dan sedekah supaya dimanfaatkan seluruhnya bagi kepentingan umat,“ demikian disampaikan Alidar dalam kata sambutan pada pembukaan Pelatihan Manajemen Masjid untuk BKM di Kota Banda Aceh yang berlangsung 11-14 Agustus 2023 di Banda Aceh. 

Menurut Alidar, kegiatan pelatihan dalam mengelola masjid masih belum banyak dilaksanakan. Padahal, dalam era yang semakin modern, pengelolaan masjid menjadi salah satu kunci kesuksesan proses dakwah kepada umat. 

Dalam banyak literasi, ungkap Alidar, sejak dahulu, masjid adalah pusat peradaban, pendidikan, bahkan menjadi media paling efektif dalam proses mencari solusi atas berbagai permasalahan umat dan negara bagi umat Islam. 

Seiring perjalanan waktu, asas manfaat masjid mulai sedikit berkurang. Hal ini karena sudah mulai bergesernya pola pemikiran umat Islam, yang telah menjadikan media lain sebagai pengganti peran masjid. 

“Sudah saatnya pola pengelolaan masjid harus dirubah, menjadi pola pengelolaan yang efektif dan tepat sasaran, sehingga masjid senantiasa menjadi tujuan referensi utama bagi umat Islam untuk beribadah, menuntut ilmu, sekaligus juga menjadi sarana bermusyawarah guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam,” ujarnya. 

Menurut Alidar, melalui pelaksanaan kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid bagi BKM, DSI Aceh berharap semakin banyak para takmir masjid yang memiliki wawasan dan kemampuan manajerial yang baik dalam proses pengelolaan masjid. 

Alidar meminta semua pihak turut berpartisipasi dalam menjaga masjid, terutama dalam pemanfaatannya. Jangan sampai masjid menjadi media penyebaran berbagai paham yang cenderung radikal, bahkan kontradiktif terhadap dasar negara.  

“Para pengelola masjid sebagai garda terdepan, bersama-sama dengan umat Islam lainnya, harus dapat mengontrol dan mengawasi pemanfaatan masjid, sehingga masjid benar-benar menjadi media dakwah Islam yang damai, yang membawa rahmat bagi semesta alam," pungkasnya.  

Sementata itu, Kabid Bina Peribadatan, Syiar Islam dan Pengembangan Sarana Keagamaan DSI Aceh Zulkifli, S.Pd, M.Pd mengatakan, kegiatan ini diikuti 50 peserta utusan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. “Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas BKM dalam pengelolaan masjid di Aceh. Sebelumnya pelatihan serupa telah dilaksanakan di Sigli,” ujarnya. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top