LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH – Sebanyak 13 peserta mengikuti Program Persiapan Beasiswa bagi Santri, Pengelola dan Pimpinan Pesantren yang diselenggarakan melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan UPT. Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.

Kegiatan ini berlangsung selama enam bulan, mulai dari tanggal 19 Februari hingga 16 Agustus 2024, yang dipusatkan di Gedung UPT. Pusat Pengembangan Bahasa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Kepala UPT. Pusat Pengembangan Bahasa UIN Ar-Raniry, Dr Nurchalis Sofyan MA mengatakan bahwa tujuan program ini adalah untuk mempersiapkan santri, pengelola, dan pimpinan pesantren agar bisa memperoleh kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan riset yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa Dana Abadi Pesantren melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Program ini bertujuan agar peserta siap memenuhi persyaratan pendaftaran beasiswa LPDP bagi santri, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka akan dipersiapkan untuk meraih skor tinggi dalam tes TOEFL dan juga dibekali dengan keterampilan riset," ungkap Dr Nurchalis, Senin (25/3/2024)

Lebih lanjut, Dr Nurchalis menyebutkan bahwa arah kebijakan program ini juga untuk memperkuat sikap moderat di kalangan pengasuh pondok pesantren, melakukan dialog langsung antar lembaga dan mitra Kemenag, serta melakukan tukar ide dan gagasan.

"Program ini diharapkan dapat memperkuat sikap moderat di kalangan pengasuh pondok pesantren, serta mendorong dialog langsung antara lembaga pendidikan dan mitra Kemenag, sambil memfasilitasi pertukaran ide dan gagasan tentang pendidikan,” ungkapnya.


Dalam kemitraan ini, UPT. Pusat Pengembangan Bahasa UIN Ar-Raniry bertugas untuk melaksanakan program pelatihan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program, melaksanakan peningkatan kualitas peserta, pembinaan dan pemantauan, serta melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidikan Diniyah, Pondok Pesantren dan Pesantren.

“Dengan program persiapan beasiswa ini, diharapkan santri pesantren memiliki kemampuan yang memadai, termasuk kemampuan bahasa Inggris atau persyaratan lainnya, dan soft skill yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pendaftaran beasiswa,” tutup Dr Nurchalis.

Untuk diketahui, peserta pada kegiatan ini merupakan para santri, pengasuh, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Diniyah Formal, Satuan Pendidikan Muadalah, Ma’had Aly, serta Pendidikan Kesetaraan milik Pondok Pesantren Salafiyah dari seluruh Indonesia.*

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top