Banda Aceh, 9 Juni 2024 – Ikram berangkat bersama sang kakak, Muhammad Naufal Syafrun (26 tahun), dan kedua orang tuanya, Muhammad Syafrun Abdullah dan Keumala Loetfie. “Alhamdulillah tahun ini mendapat panggilan ke Baitullah, sekaligus menemani ayah dan ibu,” ujar Ikram denga
Kloter 11 yang seluruh jamaahnya berasal dari Banda Aceh ini telah bertolak dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Ahad pagi, 9 Juni 2024, pukul 06:00 WIB.
Saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Ikram bercerita tentang perjalanan pendidikannya di Maahad Daarut Tahfiz Al Ikhlas, Ajun, Aceh Besar, di mana ia fokus dan tekun dalam menghafal Alquran. Ikram menyelesaikan hafalan 30 juz Alquran pada tahun 2019 dan
Ikram kemudian melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (DALWA) Bangil, di Pasuruan, Jawa Timur, dan kini tercatat sebagai siswa/santri jurusan Bahasa Arab di
Pada tahun 2017, orang tua mendaftarkan Ikram dan kedua saudaranya sebagai calon jemaah haji. Awalnya, Ikram diperkirakan baru bisa berhaji pada tahun 2041. Namun, regulasi haji terbaru yang membolehkan jemaah haji didampingi oleh pendamping yang sudah terdaftar mempe
Ikram dan kakaknya, Naufal, masuk ke dalam daftar jemaah tahun ini sebagai pendamping orang tua mereka. “Tentu sangat bersyukur ya mendapatkan panggilan tahun ini, lebih cepat dari yang diperkirakan. Jadi saya masuk tahun ini redaman ayah, abang redaman ibu,” ujar Ikram
Keumala Loetfie, ibu Ikram, juga mengungkapkan rasa syukurnya. Alhamdulillah sudah mendapat panggilan ke Baitullah, katanya. Keumala awalnya tidak mengetahui tentang regulasi tersebut hingga mendapatkan informasi dari seorang pegawai di bidang haji
Setibanya di Tanah Suci, Ikram berencana berdoa di hadapan Baitullah. Pemuda yang bercita-cita menjadi da'i ini ingin mengumpulkankan doa agar diberikan masa depan yang baik.(Cek Man)
0 facebook:
Post a Comment