Supiati, S. Ag., M. Sos

Mendengar radio adalah hobi buat saya dari sejak kecil hingga sekarang, saat teknologi elektronik lainnya semakin canggih. Dalam informasi yang disampaikan saya mendengar besok tepatnya tanggal 5 Juni di peringati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Salah satu ajaran Rasulullah SAW tentang menjaga lingkungan hidup adalah konsep pemeliharaan alam dan kebersihan. Beliau mendorong umatnya untuk menjaga alam, membuang sampah pada tempatnya, dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Rasulullah juga mengajarkan pentingnya menjaga hewan dan tumbuhan serta menghindari pemborosan dan kerusakan lingkungan.

Banyak ulama dan tokoh terkenal yang menekankan pentingnya bersikap bijak terhadap alam. Salah satunya adalah Imam Ali bin Abi Thalib, yang pernah berkata, "Bijaklah dalam memperlakukan bumi, karena bumi adalah ibu kita, tempat kita tinggal, dan tempat kita kembali." Pernyataan ini menegaskan perlunya manusia untuk bersikap bijak dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam, mengingat bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan juga memiliki kewajiban untuk menjaganya.

Pembicaraan tentang lingkungan hidup melibatkan masalah yang sangat kompleks dan saling terkait. Setiap tindakan atau keputusan yang berdampak pada lingkungan memiliki konsekuensi yang dapat meluas secara global, regional, dan lokal. Misalnya, peningkatan emisi gas rumah kaca dapat menyebabkan perubahan iklim yang mempengaruhi ekosistem dan kehidupan manusia di seluruh dunia.

Dalam konteks ini, penting untuk mengadopsi pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam menjaga lingkungan. Hal ini mencakup kerjasama lintas sektor dan lintas batas, pengembangan kebijakan yang berbasis bukti ilmiah, pendidikan masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, serta penerapan teknologi dan inovasi untuk mengurangi jejak ekologis manusia. Dengan menyadari kompleksitas dan keterkaitan masalah lingkungan, kita dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang berkelanjutan demi menjaga keberlanjutan planet ini bagi generasi mendatang.

Hari Lingkungan Hidup biasanya diperingati setiap tanggal 5 Juni. Tentu! Ada banyak agenda yang bisa kita lakukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup besok. Mulai dari melakukan aksi bersih-bersih lingkungan di sekitar kita, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, atau bahkan mengedukasi orang lain tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Setiap tindakan kecil bisa memberikan dampak besar untuk bumi kita.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia edisi tahun 2024 akan fokus pada restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan, dengan slogan “ Tanah Kita. Masa depan kita. Restorasi lahan mengacu pada upaya untuk mengembalikan keadaan lahan yang rusak atau terdegradasi menjadi kondisi yang lebih produktif dan berkelanjutan. Ini dapat melibatkan penanaman kembali vegetasi asli, pengelolaan air yang lebih baik, dan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan.

Penggurunan adalah proses mengurangi erosi tanah dengan mempertahankan atau mengembalikan tutupan vegetasi, mengatur penggunaan lahan, dan menerapkan teknik-teknik konservasi tanah untuk mengurangi aliran permukaan air. Sementara ketahanan terhadap kekeringan adalah kemampuan suatu wilayah untuk bertahan atau pulih dari kekeringan. Ini melibatkan pengelolaan air yang bijaksana, praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan, serta diversifikasi sumber daya air dan sumber pangan untuk mengurangi risiko kekeringan.

Slogan "Tanah Kita. Masa depan kita." menyoroti keterkaitan yang erat antara kelestarian tanah dan masa depan manusia serta planet ini secara keseluruhan. Tanah adalah sumber daya yang penting untuk kehidupan, menyediakan tempat bagi tumbuhan tumbuhan untuk tumbuh, menyerap air, menyimpan karbon, dan memberikan habitat bagi berbagai makhluk hidup. Dengan mempertahankan dan merestorasi tanah dengan baik, kita tidak hanya menjaga kesehatan ekosistem, tetapi juga memastikan ketersediaan sumber daya yang penting bagi generasi 

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk merestorasi lahan dari kekeringan, termasuk:

Penanaman kembali vegetasi yang tahan terhadap kekeringan, seperti tanaman sukulen atau tanaman yang memiliki akar yang dalam untuk menyerap air. Praktik konservasi tanah untuk menjaga kelembaban tanah, seperti penggunaan penutup tanah organik atau mulsa. Penggunaan teknik pengairan yang efisien, seperti irigasi tetes atau irigasi sub-surface, untuk mengoptimalkan penggunaan air. Penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang meminimalkan erosi tanah dan menjaga kelembaban tanah. Rehabilitasi ekosistem seperti hutan dan lahan basah untuk meningkatkan siklus air lokal dan mengurangi kekeringan di wilayah tersebut.

Penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan melibatkan serangkaian langkah untuk meningkatkan kemampuan lahan dan masyarakat dalam menghadapi dan mengatasi kekeringan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan termasuk: Pengembangan infrastruktur untuk pengelolaan air, seperti pembangunan bendungan, embung, dan sumur gali yang dapat menyimpan air hujan dan air permukaan. Penanaman pohon-pohon penggurun dan tanaman tahan kekeringan untuk meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi erosi. Penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang mengurangi kebutuhan akan air, seperti agroforestri dan sistem rotasi tanaman yang cocok dengan kondisi lingkungan setempat.

Edukasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai praktik-praktik konservasi air dan tanah serta cara mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Pengembangan kebijakan yang mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap lahan kering. Terus berusaha menggabungkan berbagai upaya ini, kita dapat meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan dan mengurangi dampak negatifnya pada lahan dan masyarakat.

Dengan memperingati "Hari Lingkungan Sedunia adalah momentum penting untuk mengingatkan kita semua akan tanggung jawab kita terhadap bumi. Mari kita bersama-sama memperhatikan keadaan lingkungan dan bumi, merawatnya dengan penuh kepedulian, dan yang tak kalah penting, mendidik generasi mendatang agar bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karena lingkungan bukan hanya tempat tinggal kita, tapi juga rumah bagi generasi mendatang. Selamat Hari Lingkungan Sedunia!"

Penulis merupakan Sekretaris PD IPARI Kota Banda Aceh
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top