lamurionline.com -- Karo -- Menjelang pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung beberapa hari lagi secara serentak di seluruh Indonesia, Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Aceh Besar mengadakan kegiatan kunjungan studi tiru ke Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara tanggal 15 - 16 November 2024.
Di pilihnya Kabupaten Karo sebagai obyek studi tiru tidak terlepas dengan berbagai potensi yang di miliki oleh daerah tersebut, tidak hanya memiliki potensi ekonomi dan pertanian, destinasi wisata tetapi memiliki semangat keberagaman dan sikap toleransi yang luar biasa walaupun penduduknya multi etnis dan budaya, semua agama yang di akui oleh negara penganutnya ada di tanah Karo.
Kedatangan tim FKUB Aceh Besar dengan ketua Tgk Muhammad Hafiz SE dan rombongan di sambut ketua FKUB Karo Drs Aswan Sembiring MSi dan Kasubbag tata usaha Kemenag Karo Karni Harahap SAg MSi. Menurut Tgk Muhammad Hafiz, Kabupaten Aceh Besar sebagai pintu gerbangnya Provinsi Aceh memerlukan penguatan kelembagaan FKUB agar mampu berperan dalam meningkatkan semangat kerukunan dalam masyarakat.
Untuk itu pihaknya menilai bahwa tanah Karo dengan masyarakat yang sangat beragam terutama aspek agama dan suku, patut menjadi rujukan kunjungan studi tiru, apalagi semangat keharmonisan antar umat beragama sangat bagus, sehingga pihaknya melakukan sharing informasi dengan tokoh agama tokoh adat tanah Karo. Humas FKUB Aceh Besar H Khalid Wardana menambahkan bahwa Kabupaten Karo tidak hanya terkenal dengan obyek wisata alam tetapi semangat "mejuah juah" dan kekerabatan yang patut di adopsi di daerah lain.
Masjid dan gereja bisa berdiri berdampingan tanpa ada gesekan dan pertentangan. Masyarakat sangat rukun dan toleransi. Uniknya suku dan agama yang mendiami Karo sangat majemuk tetapi dengan kuatnya adat istiadat yang mengikat tali persaudaraan dan kerukunan tetap terjaga.
Di kalangan masyarakat Karo, menjadi kebanggaan telah lama di warisi berbagai nilai religius dan sosial seperti agama pamena (percaya adanya kekuatan yaitu Tuhan), Aron (semangat gotong royong, kerja sama dan saling menghargai), terbuka dan mudah bergaul, serta kental kekerabatan (lebih malu tak beradat dari pada tak beragama).
Kerukunan umat beragama di Kabupaten Karo merupakan contoh bentuk keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Walaupun terdiri dari banyak suku dan agama, masyarakatnya saling rukun dan menghormati satu sama lain. Etnis Karo sebagai suku mayoritas di Kabupaten Karo menunjukkan suatu bentuk nyata jika hidup berdampingan dalam perbedaan adalah suatu yang sangat berharga.
Keharmonisan hubungan antar agama dan etnis seperti ini harus di pertahankan dalam kehidupan bermasyarakat, dengan hidup harmonis maka akan memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kunjungan ke Tanah Karo, tim FKUB Aceh Besar yang terdiri dari Tgk Muhamnad Hafiz, H Khalid Wardana, DR Mawardi MA (dosen UIN Ar Raniry), Drs Salahuddin MPd, Drs M Jabar dan Drs KH Rusli melaksanakan pertemuan dan diskusi dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Karo. Acara di akhiri dengan penyerahan cendera mata antara kedua pihak.(Herman/*)
0 facebook:
Post a Comment