LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Sebanyak 25 mahasiswa internasional mengikuti pelatihan untuk belajar membangun infrastruktur internet melalui program  Asia Pacific Internet Engineering (APIE), sejak tanggal 17 – 22 November 2024 di Universitas Syiah Kuala. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si di Lab Terpadu USK, Banda Aceh, (18/11/2024).

Ketua Pelaksana Rahmad Dawood menjelaskan, APIE Camp adalah pelatihan lima hari on-site yang menyediakan kurikulum intensif berbasis proyek, untuk desain dan implementasi jaringan dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari komponen APIE Online dan APIE e-Workshop.

Program ini mencakup sesi bersama dengan operator REN (jaringan penelitian dan pendidikan) di wilayah Asia Pasifik. Adapun 25 peserta tersebut berasal dari enam negara yaitu  Jepang, Filipina, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Vietnam dan Indonesia. Sementara para pengajarnya adalah para praktisi dari Keio University (Jepang),  Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) dan Amazon Web Service (AWS).

“Melalui program APIE ini, para peserta  akan mempelajari banyak hal terkait infrastruktur internet. Serta melatih mereka untuk membangun kolaborasi dan memperkuat jejaring global,” ucapnya.

Kepala Program APIE Noriatsu Kudo menyampaikan terima kasih atas kesediaan USK sebagai tuan rumah pada APIE Camp yang kelima ini. Kegiatan ini adalah kesempatan baik bagi para peserta untuk mempelajari beberapa hal terkait infrastruktur internet. Seperti filosofi Internet, keterampilan praktis untuk operasi dan rekayasa jaringan, serta kolaborasi dalam keberagaman.

Harapannya, para peserta yang merupakan mahasiswa internasional ini mampu menjadi insinyur jaringan profesional sehingga dapat berkontribusi pada masa depan komunitas Internet.



Selanjutnya, Agussabti mengatakan USK merasa sangat terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini. Menurutnya, kesempatan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan atas reputasi USK, namun juga merupakan bukti kemitraan yang kuat selama ini antara USK dengan  Konsorsium Pendidikan Internasional atau School on Internet Asia (SOI Asia), yang menjadi pendukung kegiatan ini.

Agussabti menilai, kegiatan ini sangat sejalan dengan tekad USK untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya pada SDGs 4 yaitu Quality Education. Apalagi visi program ini adalah untuk melahirkan tenaga profesional yang terampil dalam pemanfaatan teknologi internet, sehingga mereka mampu memanfaatkan potensi internet yang masih sangat besar.

“Program ini berusaha untuk menginspirasi peserta dalam menjelajahi potensi internet lainnya yang belum terpetakan, maka USK berharap, mereka nantinya bisa menciptakan dunia yang lebih terhubung dan inklusif,” ucapnya. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top