"Pimpinan ponpes ingin para santri menguasai kitab kuning. Memang unggulan kita disamping tahfizul Quran juga unggulan kitab kuning. Bisa baca kitab," ungkap Mudir Ponpes Nuu Waar Ustaz Abdul Khaliq, di Bekasi, Rabu (11/12/2024).
Menurut Ustaz Khaliq, belajar kitab kuning merupakan tradisi banyak pesantren di Indonesia yang berlangsung bertahun-tahun. Para santri diajarkan cara baca dan mengkaji kitab kuning.
“Tradisi belajar kitab kuning juga dilakukan di Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Khaliq, program belajar kitab kuning sangat penting. "Santri ya harus kuasai kitab kuning," ujar Ustaz Khaliq.
Jadwal belajarnya, santri ikhwan ada dua sesi dalam sehari, bakda Zuhur dan bakda Ashar.
"Untuk santri ikhwan persesi sekitar 40 menit," jelas Ustaz Khaliq, alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini. Sementara untuk santri akhwat, belajar kitab kuning setiap Sabtu.
Kemudian, mempelajari Kitab Syarah Dahlan dan Syarah Kailani, mempelajari I'robul Qur'an juz 30, 29, 2, praktik baca Kitab Fiqih: Fathul Qorib dan Kitab Fathul Mu'in, dan praktik baca Kitab Tafsir Jalalain juz 30, 29, dan 28. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment