LAMURIONLINE.COM I ACEH BESAR - Dua alumni inspiratif, Sahril Alba dari angkatan ke-21 dan Rahmat Maulida dari angkatan ke-12, menjadi bintang dalam sesi berbagi pengalaman bertajuk Sharing Session: 1 Jam Bersama Alumni, yang menjadi salah satu rangkaian utama dalam acara Haflah Wada’ 2025, Jumat (18/4/2025). Acara ini dipandu oleh Azkia Ashifa sebagai Master of Ceremony yang membuka kegiatan dengan memperkenalkan kedua tamu spesial tersebut kepada para hadirin.
Rahmat Maulida membuka sesi dengan kisah perjuangannya yang penuh inspirasi. Ia berbagi perjalanan dari seorang santri yang gemar berwirausaha hingga menjadi musisi dan aransemen musik yang karyanya telah diputar jutaan kali di berbagai platform digital. Ia menceritakan bagaimana semangat wirausahanya dimulai dari usaha pangkas rambut yang ditawarkan oleh salah satu ustadz, serta bagaimana ia membiayai kuliahnya di Ilmu Komputer Universitas Syiah Kuala melalui bisnis jahit. Tak hanya itu, Rahmat juga mengembangkan minatnya di dunia jurnalistik dan fotografi hingga akhirnya menekuni musik secara profesional setelah belajar di Jogja Audio School (JAS). “Untuk menemukan passion, cobalah banyak hal,” ujarnya penuh semangat.
Sesi kemudian dilanjutkan oleh Sahril Alba, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala yang kini tengah menjalani masa co-assistant. Ia membagikan pengalaman belajar yang penuh tantangan, terutama saat masa pandemi COVID-19 yang sempat menghambat proses akademiknya di RIAB. Namun, ia tidak menyerah dan memutuskan untuk menempuh jalur pendidikan di kedokteran gigi. Sahril mengisahkan perjalanan batinnya ketika pertama kali meninggalkan lingkungan dayah dan menyadari pentingnya bersikap rendah hati. Ia juga membagikan tips memilih jurusan kuliah, yakni dengan menarik benang merah dari minat dan potensi diri, serta pentingnya membiasakan diri membaca sejak dini.
Pada sesi tanya jawab, Rahmat menjawab pertanyaan tentang ketertinggalan santri dalam bidang musik. Ia menegaskan bahwa selama ada kemauan belajar, semua bisa dicapai tanpa harus memikirkan seberapa tertinggal seseorang. Sementara itu, Sahril menyoroti pentingnya ilmu komunikasi dan penulisan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. I“Jadikan dirimu orang yang tidak mengerti apa-apa, sebagai pengingat akan pentingnya sikap rendah hati dalam belajar," pesannya.
Keduanya juga berbicara mengenai pentingnya konsistensi dalam menekuni bidang yang disukai. Rahmat menegaskan bahwa tekad kuat untuk mengubah nasiblah yang membuatnya terus belajar dan mengasah berbagai soft skill. Sebagai penutup, Sahril memberikan kejutan kepada para hadirin dengan menampilkan simulasi singkat saat ia menjadi penyiar radio, yang disambut antusias oleh peserta.
Kegiatan ini menjadi salah satu sesi yang paling menginspirasi dalam rangkaian Haflah Wada’, memberikan motivasi dan wawasan kepada para santri dan hadirin tentang pentingnya kerja keras, konsistensi, dan mengenal diri untuk meraih masa depan yang lebih baik. (Riza Afrian)
0 facebook:
Post a Comment