lamurionline.com -- Banda Aceh – 17 Juni 2025. Mantan Ketua Senat Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Muzaris, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas keberhasilan pengembalian empat pulau ke wilayah Provinsi Aceh. Empat pulau tersebut—Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang—secara resmi diserahkan kembali ke Aceh oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

Dalam keterangannya, Muzaris menyebut bahwa keputusan ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan soliditas berbagai elemen masyarakat Aceh. Ia secara khusus memberikan apresiasi kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dan Direktur Jenderal Administrasi Wilayah, Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si, atas upaya dan diplomasi yang telah dilakukan.

“Saya mewakili elemen intelektual muda Aceh mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Aceh, Bapak Safrizal ZA, serta seluruh masyarakat Aceh yang tak henti memperjuangkan kebenaran. Hari ini, keadilan terwujud,” ujar Muzaris, Selasa (17/6/2025).

Muzaris menilai, pengembalian empat pulau ini bukan hanya simbol administratif, tetapi juga simbol kedaulatan, identitas, dan sejarah Aceh. Ia mengajak masyarakat untuk menyambut keputusan ini dengan semangat menjaga perdamaian dan memperkuat silaturahmi dengan tetangga, khususnya Sumatera Utara.

“Kita harus menjadi contoh provinsi yang mampu menyelesaikan sengketa secara damai. Apa yang disampaikan oleh Gubernur Aceh dan Gubernur Sumut bahwa kita harus menjadi tetangga yang baik adalah pesan penting untuk semua pihak,” ungkap Muzaris.

Diketahui, sengketa kepemilikan empat pulau ini telah berlangsung sejak tahun 2008, bermula dari hasil pemetaan nasional yang menyatakan keempatnya berada dalam wilayah administrasi Sumatera Utara. Namun sejumlah bukti sejarah, termasuk catatan pada tahun 1965 dan arsip dokumen 1992 memperkuat klaim bahwa keempat pulau tersebut memang milik Aceh.

Keputusan yang diumumkan hari ini menandai berakhirnya perdebatan panjang itu. Pemerintah pusat menyatakan akan segera merevisi keputusan sebelumnya yang memasukkan keempat pulau ke wilayah Sumatera Utara.

“Ini adalah kemenangan moral dan politik bagi rakyat Aceh. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita merawatnya dengan kedamaian, bukan dengan euforia berlebihan. Mari jaga bersama kedaulatan, dan mari kita hormati Sejarah Aceh,” pungkas Muzaris.

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top