LAMURIONLINE.COM | KOTA JANTHO
- Pondok Modern Darussalam Gontor, Kampus 8 Darul Amien Aceh menggelar Seminar Psikologi pada Selasa (28/10/2025) pukul 09.00–12.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung di aula pesantren, dihadiri seluruh santri, dewan guru, dan para wali santri yang mengikuti secara daring melalui Zoom Meeting.

Seminar dalam rangka memperingati satu abad Gotor ini bertujuan menumbuhkan pemahaman para santri tentang pentingnya kesehatan mental serta pembentukan perilaku sosial yang baik di lingkungan pesantren.

Dua narasumber hadir dalam kesempatan tersebut, yaitu Dr. Haiyun Nisa, S.Psi, M.Ps., Psikolog dan Wenny Aidina, S.Psi, M.Psi., Psikolog. 

Haiyun Nisa merupakan dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Direktur Ritz Consultant Psikologi Banda Aceh, sekaligus relawan Puspaga. 

Sementara itu, Wenny Aidina juga merupakan dosen pada program studi yang sama dan menjabat sebagai Wakil Direktur Ritz Consultant Psikologi Banda Aceh.

Keduanya menyajikan materi bertema Mengambil Barang Milik Teman Tanpa Izin, Itu Gak Papa? Mitos versus Fakta, yang mengulas pentingnya memahami nilai moral, tanggung jawab, dan etika sosial dalam kehidupan remaja. 

Dalam sesi interaktif, para pemateri mengajak santri mendiskusikan beberapa pernyataan yang sering muncul di kalangan remaja, seperti, remaja yang keren adalah remaja yang sering melanggar aturan; mengakui kesalahan adalah tanda keberanian; mengejek junior di depan teman adalah hal yang wajar; serta  meminta izin sebelum meminjam barang adalah bentuk menghargai hak orang lain.

Melalui penjelasan yang edukatif dan inspiratif, para pemateri mengarahkan santri lebih bijak dalam bersikap serta memahami konsekuensi dari setiap tindakan.

Acara dibuka secara resmi oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 8 Darul Amien Aceh, Al-Ustadz Fauzul Halim, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini bagi pembinaan karakter dan kedewasaan santri.

“Pendidikan bukan hanya mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk ketangguhan mental dan kematangan emosional. Santri perlu dibekali kemampuan mengelola diri dan menghargai orang lain sejak dini,” ujar Al-Ustadz Fauzul Halim.

Kegiatan berlangsung dengan tertib, interaktif, dan penuh antusiasme. Para santri terlihat aktif bertanya dan berbagi pengalaman selama sesi berlangsung. Seminar kemudian ditutup dengan doa bersama dan foto bersama para pemateri. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

 
Top