lamurionline.com -- Banda Aceh -- Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh kembali melahirkan doktor muda berprestasi, Dr. Muhammad Rizki, S.Pd.I., M.Pd. Putra sulung dari pasangan Alm. Juanda bin M. Sufi dan Wildan binti Razali bin Kasim ini lahir di Desa Lambeutong, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Kini, ia telah menikah dengan Cut Nur Nabilah Fildzah, S.T., dan menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Gelar doktor resmi diraih Muhammad Rizki usai sukses mempertahankan disertasi di Sidang Promosi Doktor pada Selasa, 23 Desember 2025. Sidang prestisius itu dipimpin Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag., Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai Ketua Sidang. Tim penguji elite meliputi Prof. Dr. T. Zulfikar, M.Ed., Dr. Jasafat, M.A., Dr. Sabirin, S.Sos.I., M.Si., Dr. Silahuddin, M.Ag., serta Prof. Dr. Mustanir Yahya, M.Sc.
Perjalanan Pendidikan dan Pengabdian
Pendidikan Muhammad Rizki dimulai dari MIN Lampupok Raya, dilanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Swasta dan Madrasah Aliyah Swasta Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air, Banda Aceh. Ia lulus sarjana PAI UIN Ar-Raniry (2011-2016), magister di prodi sama (selesai 2021), dan langsung melanjutkan doktor PAI hingga tamat 2025 di usia 32 tahun.
Saat ini, ia bertugas di Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) UIN Ar-Raniry. Aktif di kampus, ia pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Pascasarjana dua periode (S2 dan S3). Di masyarakat, rekam jejaknya gemilang: Ketua Umum Remaja Masjid At-Taqwa Lampupok, Sekretaris Umum IPPEMINDRA Indrapuri, pengurus DPD II KNPI Aceh Besar, anggota IPAR, Ketua III DPW BKPRMI Aceh, pengurus DPD BKPRMI Aceh Besar, Sekretaris Umum Alumni LEMHANNAS RI Angkatan IV 2023, ISNU Aceh, serta Ketua LAKPESDAM PCNU Aceh Besar.
Disertasi Inovatif: Pendidikan Terpadu untuk Nilai Islami
Disertasinya berjudul “Analisis Efektivitas Sistem Pendidikan Terpadu di Aceh Besar dalam Internalisasi Nilai-Nilai Islami”. Penelitian ini mengintegrasikan kurikulum umum dan Islami untuk membentuk karakter religius siswa, mengatasi kesenjangan antara prestasi akademik dan perilaku Islami sehari-hari.
Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpul via observasi, FGD, wawancara guru-siswa-orang tua, serta analisis dokumen kurikulum. Hasilnya, sistem ini efektif melalui tiga strategi: uswah hasanah (keteladanan guru), habituation (pembiasaan ibadah-adab), dan storytelling Islami (kisah Qur’ani-sejarah Islam). Ini tingkatkan kesadaran ibadah, disiplin, dan religiusitas siswa.
Tantangan utama: sarana terbatas, beban kurikulum ganda, dan inkonsistensi antar-sekolah. Kebaruan temuan: sinergi ketiga strategi bentuk habitus Islami (pola pikir-sikap-praktik berbasis Islam), yang integratif menyentuh dimensi emosional, spiritual, dan praksis. Kesimpulan: sistem efektif, tapi butuh penguatan manajemen sekolah, kompetensi guru, serta kolaborasi sekolah-keluarga-masyarakat.
Motto Hidup Penuh Inspirasi
Dr. Muhammad Rizki memegang teguh motto: “Mudahkanlah urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusan kita. Bukan karena kita hebat, melainkan karena Allah Maha Baik kepada kita, melalui tangan-tangan hebat yang Allah titipkan.” Ia berdoa agar dikelilingi orang baik-tulus-ikhlas, dijauhkan dari yang berniat buruk, dan segala kebaikan dibalas Allah. Baginya, doa adalah magnet kebaikan yang datang dari arah tak terduga. Prestasi ini jadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk tekun belajar dan berbakti. (Cek Man/*)




0 facebook:
Post a Comment