Lamurionline.com ~ DAVAO -- Para dokter dan perawat yang menangani korban badai Bopha (Pablo) mengucapkan terima kasih kepada rekannya yang Muslim lantaran memberikan kesempatan kepada mereka untuk merayakan Natal. Ucapan itu disampaikan secara tulus ketika mereka kembali bekerja.
Salah seorang perawat, Merta Ignacio mengaku sangat bahagia dengan inisiatif yang dilakukan rekan-rekannya yang Muslim. "Aku semakin yakin, mereka bukan komunitas yang gemar berperang, tetapi mereka adalah orang-orang dengan hati yang mulia," ucapnya seperti dikutip The Philippine Star, Kamis (27/12).
Perla Manriquez, salah seorang korban badai, mengaku terharu mendapat perhatian penuh dari para dokter dan perawat Muslim. "Saya ucapkan terima kasih kepada saudara-saudaraku," kata dia. 
Hal yang sama juga diutarakan Ramon Rayes. Menurut dia, bantuan yang diberikan para dokter dan perawat Muslim membuatnya sadar bahwa persepsinya terhadap Muslim tidak benar.
Ketua Komisi Nasional Muslim Filipina, Esmael Ebrahim mengatakan konsep Islam terkait misi kemanusiaan melampaui batas-batas dari identitas suku atau ras.
"Alhamdulillah, kami bisa memberikan bantuan yang seharusnya kepada saudara-saudara kami yang non-Muslim. Ini juga sekaligus diharapkan akan mengubah persepsi negatif tentang Islam," kata dia.
Tidak kurang dari 230 warga tewas akibat Badai Bopha yang melanda bagian barat daya Kepulauan Filipina. Sementara ratusan warga lainnya masih dinyatakan menghilang, setelah badai memicu longsor dan banjir di sebagian negara tersebut.
Badai kencang dengan kecepatan 150 kilometer per jam mencapai puncaknya saat rabu (5/12) pagi waktu setempat. Beberapa kepulauan, seperti kawasan Palalawan mengalami kelumpuhan total. Badai dikabarkan mulai tenang memasuki siang hari. REPUBLIKA.CO.ID, 
SHARE :
 
Top