Oleh : Desi Ramadhani

Pertanyaannya Adakah satu saja di dunia ini seseorang yang mau menolak dengan pemberian pahala dari Allah SWT? Insya Allah semua manusia yang berakal sehat pasti akan menjawab “Tidak ada”. Setiap manusia di dunia ini tidak ada yang menolak untuk memperoleh pahala dari Allah SWT. Dalam sebuah riwayat telah dikatakan bahwa ada tiga macam amal yang tidak akan pernah terputus pahalanya, yaitu shodaqah jariah, anak yang sholih, dan ilmu yang bermanfaat.
Merujuk pada kandungan hadits di atas, satu poin yang cocok dengan tema adalah “anak yang sholih”. Coba kita bersama bayangkan sejenak, bagaimanakah jadinya hari-hari kita, hidup kita, masa tua kita, bahkan nasib kita setelah meninggalkan dunia ini jika memiliki seorang anak yang bermoral bejat, durhaka kepada Allah dan orang tua. Na’udzubillah! Tentunya hari-hari dalam kehidupan keluarga kita akan jauh dari keharmonisan. Mungkin setiap hari kita akan berteriak-teriak, marah-marah, makan hati karena melihat tingkah laku anak kita yang suka berjudi, berkelahi, minum-minuman keras,pecandu narkoba, dan segala tingkah laku yang menyimpang dari syariat Islam.
Insya Allah akan lain keadaan yang kita rasakan jika memiliki seorang anak yang sholih/sholihah. Yang hobi ke masjid untuk sholat berjamaah, rajin mengaji dan membantu orang tua, mengerti akan tugas-tugasnya sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, rajin mendoakan kedua orang tuanya, dan tidak pernah menyakiti hati kedua orang tuanya baik dengan sikap maupun tutur katanya. Kalau sudah begitu…siapa yang tidak mendambakan memiliki anak yang sholih/sholihah?
Dalam hal ini ada sebuah peribahasa yang mengatakan “Menuntut ilmu di masa muda bagai mengukir di atas batu, menuntut ilmu di masa tua bagai mengukir di atas air”.
Bila kita mengharapakan seorang anak yang sholih/sholihah, hendaknya semua itu dapat kita perjuangkan sejak dini. Kita memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang agama islam kepada anak sejak dini. Karena, pada usia dini seorang anak laksana kertas putih yang belum bernoda setitikpun, sehingga akan mudah bagi kita untuk menulisinya dengan kalimat-kalimat islami dan Robbani di atasnya. Lain halnya jika kita baru mulai memberikan pendidikan di usianya yang sudah mulai dewasa, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk berhasil, namun tentunya hal tersebut akan jauh lebih sulit dan hasilnyapun jauh lebih sedikit atau bahkan nihil. Hal ini terjadi karena pada usia yang telah dewasa, kertas putih tadi biasanya sudah penuh dengan titik-titik, garis-garis, bahkan kata dan kalimat yang beraneka bentuk,corak, makna dan warna. Menulis di atas kertas yang sudah penuh dengan noda dan coretan tentunya akan sangat sulit daripada menulis diatas kertas putih yang masih polos. Kita akan dapat menulisi, menggambar, dan memberinya warna dengan mudah, sesuai dengan keinginan kita.Untuk itu, langkah terbaik untuk menjadikan seorang anak menjadi sholih/sholihah hendaknya dilakukan sejak dini. Saat memorinya belum terkontaminasi dengan pengaruh-pengaruh negatif atau buruk. kita dapat mulai membiasakan beberapa hal berikut kepada diri dan anak kita sejak dini antara lain:
a) Bangunkan shubuh sejak balita
Bangun pada waktu shubuh adalah sebuah aktivitas yang sangat berat bagi orang-orang yang tidak biasa untuk melakukannya. Untuk itu, membiasakan membangunkan anak pada waktu shubuh sejak balita adalah langkah terbaik untuk menjadikannya sebagai sebagai sebuah kebiasaan.
b) Berikan lingkungan pergaulan dan pendidikan yang islami
Lingkungan dan pergaulan adalah salah satu faktor penting dalam pembentukan karakter seorang anak. Maka, dalam hal ini kita dapat memulainya dengan mengirimkan anak kita ke TPA (Taman Pendidikan Al Quran) atau mengikuti kursus-kursus islam di Masjid,misalnya PII, Ipemindra, Ipermata dan sebagainya.
c) Jangan egois
Orang tua adalah teladan yang pertama bagi anaknya, maka jadilah teladan yang terbaik bagi anak kita. Jangan bersikap egois. Jangan hanya memerintahkan anak kita untuk mengaji atau pergi sholat berjamaah, sedangkan kita tidak melakukannya. Karena hal tersebut akan menimbulkan pembangkangan kepada anak, minimal secara kejiwaan atau psikologis.
d) Safari Masjid
Bawalah anak kita untuk melakukan safari masjid minimal sepekan/seminggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap masjid dan sholat berjamaah dihati anak.
e) Perkenalkan batasan aurat sejak dini
Umumnya, cara berpakaian kita saat ini adalah kebiasaan yang sudah kita bawa sejak kecil. Seorang anak dibiasakan menggunakan pakaian yang ketat, dibiasakan berpakaian tanpa jilbab, maka hal tersebut akan terbawa hingga remaja dan dewasa. Kebiasaan ini akan sangat sulit sekali untuk merubahnya. Dengan alasan gerah, panas, nggak nyaman, ribet, nggak gaul, nggak PD,nggak cantik, dan dengan seribu alasan lainnya mereka akan menolak penggunaan pakaian yang menutup aurat.Jika kita memperkenalkan batasan aurat kepada anak kita dan membiasakannya untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat sejak dini, insya Allah keadaannya akan berbalik. Ia akan merasa berdosa, malu, nggak nyaman, bersalah, dan menolak untuk beralih ke pakaian-pakaian yang tidak menutup aurat. Ia akan berpikir seribu kali, bahkan tidak terpikir sekalipun dan sedikitpun untuk melakukannya

f) Selalu membawa perlengkapan sholat
Ajarkan kepada anak untuk selalu membawa perlengkapan sholat kemanapun mereka pergi sekiranya akan melewati masuknya waktu sholat.
g) Meminimalisir mendengarkan musik-musik non islami 
Minimalisir mendengarkan lagu-lagu non islami seperti lagu-lagu picisan, rock, barat, dan lain-lain. Maksimalkan membaca AL Quran berjamaah, mendengarkan kaset mu’rotal, mendengarkan kaset ceramah atau nasyid islam.
h) Buatlah jadwal nonton TV
Hendaknya, orang tua tidak membiasakan menonton acara TV bersama anak yang tidak mengandung unsur pendidikan kepada anak, misalnya sinetron, film horor, film-film cengeng (romantika), dan lain-lain.
i) Ajarkan nilai-nilai islam secara langsung
Ajarkan nilai-nilai islam yang kita kuasai secara langsung kepada anak kita sejak dini. Sampaikan dengan bahasa-bahasa yang menarik dan mudah dipahami oleh anak, misalnya melalui sebuah cerita.ilustrasi,atau dalam bentuk kenyataan.
j) Bacakan hadits Rasulullah saw dan ayat Al Quran
Bacakan hadits Rasulullah saw dan ayat Al Quran, sesuai dengan kadar kemampuan si anak. Hubungkan hadits dan ayat Al Quran ketika kita memberikan nasihat atau teguran mengenai perilakunya sehari-hari.
k) Jadilah sahabat setia baginya
Perkecil menunjukkan sikap menggurui kepada anak, bersikaplah sebagai seorang sahabat dekatnya. Jadilah tempat curhat yang nyaman, sehingga permasalahan anak tidak akan disampaikan kepada orang yang salah, yang akhirnya akan memberikan solusi yang salah pula.
l) Ciptakan nuansa kehangatan
Nuansa hangat dan harmonis dalam keluarga akan memberikan kenyamanan bagi seluruh anggotanya, termasuk anak. Hal ini akan memperkecil masuknya pengaruh buruk dari luar kepada anak. Ia tidak akan mencari tempat diluar sana yang ia anggap lebih nyaman dari pada di rumahnya sendiri.

m) Sampaikan dengan kata maupun tutur yang baik, bijak, sabar, dan tanpa bosan-bosanya
Ingat! Yang sedang kita bentuk adalah makhluk bernyawa, bukan makhluk yang tidak bernyawa. Maka sampaikan semuanya dengan penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan jangan pernah merasa bosan untuk mengulangnya. Jangan menggunakan kekerasan, dan hindari emosi yang akan membuat anak sakit hati,marah dan sebagainya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Ghosyiyah : 21 - 22
Yang artinya :Maka berilah peringatan. Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberikan peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.

n) Keluarga adalah pendidikan utama bagi anak 
keluarga merupakan tolak ukur bagi anak dalam mendidik ,oleh karenanya keluarga hendaklah bisa menjadikan panutan bagi anak dunia dan akhirat.
o) Melatih anak untuk mengenal jati diri 
Jati diri sangat di perlukan dimana anak akan mengenal siapa dirinya sehingga bisa memahami apa yang seharusnya anak itu lakukan ,di manapun dia berada dan senantiasa selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
p) Melatih anak untuk bersabar,taat,tabah dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan Allah SWT

q) Ajarkan anak berakhlak yang baik

Demikian beberapa tips untuk membentuk anak yang taat (sholeh/sholehah), semoga tips ini bermamfaat khususnya bagi saya sendiri desiramadhani dan dapat memberikan barokah bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin……………terima kasih.

SHARE :
 
Top