Lamurionline.com--Sultan terkejut dan bingung barang apa ini dan selanjutnya memberitahukan kepada masyarakat lainnya


AWALNYA masyarakat Kampung Rime Raya Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah tidak mengetahui kalau di daerahnya ada Radio Rimba Raya di daerahnya.
Hal ini dikisahkan Salmah, salah satu warga Kampung Rime Raya yang rumahnya persis di samping tugu rimba raya kepada ATJEHPOSTcom, Jumat 1 Maret 2013.
Menurut Salmah, dulunya sekitar 30 puluh tahun lalu lokasi tugu Radio Rimba Raya tanahnya dibeli oleh Sultan, seorang petani kopi. Waktu itu, kata dia, daerah itu masih hutan belantara.
Setelah tanah itu dibeli, kata dia, Sultan kemudian membersihkan hutan tersebut untuk dijadikan kebun kopi. Saat membersihkan semak-semak terlihat antena radio di atas batu besar berukuran 1x1 meter.
"Sultan terkejut dan bingung barang apa ini dan selanjutnya memberitahukan kepada masyarakat lainnya," katanya.
Temuan ini membuat warga berbondong-bondong ingin menyaksikan antena radio rimba raya tersebut. Salah satu warga setempat, Aman Jus yang juga ikut melihat langsung mengatakan itu antena Radio Rimba Raya.
"Radio yang mengabarkan kepada dunia kalau Indonesia masih ada dan juga mengabarkan kepada dunia kemerdekaan Indonesia," ujar Salmah mengutip pernyataan Aman Jus waktu itu.
Aman Jus mengetahui cerita itu karena saat Radio Rimba Raya mengabarkan kepada dunia tentang Indonesia, dia masih berumur 12 tahun. Saat itu Aman Jus duduk di kelas 6 Sekolah Rakyat. M
endengar cerita tersebut, ATJEHPOSTcom bertandang ke rumah Aman Jus. Namun saksi sejarah itu tidak bisa ditemui karena sedang tidak berada ditempat.[](bna)
SHARE :
 
Top