Lamurionline.com--Hidayatullah.com | Sahabatalaqsha.com--Amir Nassir, remaja 17 tahun dari desa Anabta di dekat checkpoint Enav di Nablus, menemui syahid (dengan izin Allah) semalam di Nablus sesudah ditembak di dadanya oleh tentara-tentara penjajahan Zionis.

Amer

Occupied Palestine melaporkan bahwa pada 3 April pukul 10.30 malam tadi segerombolan tentara melakukan penembakan itu dan menyebabkan tewasnya Amir. Begitu terdengar suara-suara tembakan itu, 3 remaja lainnya berdatangan untuk memeriksa apa yang terjadi, tapi mereka dilarang mendekat. Salah satu tentara melepaskan tembakan yang kemudian mengenai lengan Fadi Abu-‘Asr, salah satu remaja itu.

Tentara juga melarang ambulans mendekat selama setengah jam, dan mengancam akan menembaki siapa pun yang mendekat. Deiyaa’ Nassir yang mencoba mendekat juga malahan ditangkap lalu dibawa entah ke mana.

Amir adalah satu korban terakhir dari puluhan tahun genosida yang dilakukan penjajah Zionis, yang terus dipertahankan dengan berbagai cara oleh negara jadi-jadian bernama Israel yang mendapat dukungan habis-habisan dari Amerika dan para sekutunya.

Salah satu cara mempertahankan semangat penjajahan orang-orang Yahudi atas orang-orang Arab dilakukan bahkan lewat fashion statements. T-shirts dengan berbagai slogan rasis dan penuh kebencian terhadap warga Arab dan Palestina diproduksi massal dan dijual kepada umum.

Israeli Fashion 1A



Termasuk di antara kaus yang beredar dipakai orang adalah yang bertuliskan, “One Shot, Two Kills.” Satu tembakan, dua nyawa melayang. Gambar di kaus itu adalah seorang wanita berkerudung – yang diasumsikan adalah wanita Palestina – dalam keadaan hamil, yang sedang ditarget senjata.

Peristiwa satu tembakan yang menyebabkan dua nyawa melayang sudah pernah terjadi, ketika seorang wanita Palestina yang hamil ditembak, dan peluru yang sama menembus janinnya, demikian Occupied Palestine.*
SHARE :
 
Top