Lamurionline.com--JAKARTA - Sebagai respon atas gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang wilayah pusat Visayas, Filipina, Selasa lalu, ASEAN mengirimkan bantuan perlengkapan untuk para keluarga yang menjadi korban. Sebelumnya, Badan Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Manajemen Bencana  ASEAN (AHA Centre) sudah mengirimkan tim tanggap darurat ke daerah yang dilanda gempa tersebut.

AHA Centre telah memberikan 250 tenda keluarga yang dapat menampung lebih dari 1.250 penduduk yang dievakusi. Untuk memastikan bahwa setiap orang yang kini menghuni penampungan di tempat evakuasi, AHA Centre juga sudah mengirimkan 250 kotak peralatan bagi keluarga, yang berisi selimut, kain sarung, kemeja, alat-alat dapur, pemurni air, alat-alat sanitasi dan beberapa barang berguna lainnya.

Setiap boks peralatan bagi keluarga ini dapat memenuhi kebutuhan lima orang dalam satu keluarga, Bantuan gempa terbesar yang diterima AHA Centre melalui Sistem Logistik Darurat Gempa ASEAN (DELSA), dikabarkan telah sampai pada hari ini, Sabtu, 19 Oktober, di Tagbilaran, Provinsi Bohol "  titik terdekat dari beberapa wilayah yang mengalami kehancuran terparah. DELSA didirikan dengan dukungan penuh pemerintah Jepang, melalui Dana Integrasi Jepang-ASEAN  (JAIF).

"Sayangnya, bencana alam adalah keadaan biasa di wilayah kami, sehingga ASEAN akan terus menerus diuji dalam hal kemampuan kita merespon bencana," ujar Wakil Sekjen ASEAN bidang Komunitas Sosial Budaya, Alicia Dela Rosa Bala, di Jakarta, Sabtu.

Ia menambahkan, kini saatnya bagi ASEAN untuk menunjukkan solidaritas dan simpati dari hati terdalam bagi para keluarga yang menjadi korban.

"Kami siap membantu Filipina untuk penanganan respons dan pemulihan pasca bencana," tambah Bala.

ASEAN memperkirakan, bahwa gempa bumi yang kuat itu setidaknya memberikan dampak kepada tiga juta orang lebih. Per 18 Oktober 2013, Dewan Nasional Filipina untuk Pengelolaan Bencana Alam dan Pengurangan Resiko, melaporkan 171 orang korban tewas, 375 orang luka-luka dan lebih dari 97 ribu orang kehilangan tempat tinggal di tujuh kota dan tiga provinsi di wilayah VII. Total kerusakan akibat gempa diperkirakan mencapai 1,3 Juta Dollar Amerika.

"Kami ikut duka cita dan simpati mendalam bagi keluarga yang terkena bencana ini, dan telah bekerja secara dekat dengan mitra di Filipina untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan. Kami juga terus-menerus menginformasikan perkembangan terakhir ke seluruh negara anggota ASEAN, " jelas Said Faisal, selaku Direktur Eksekutif AHA Centre, yang berkantor pusat di Jakarta.

Sementara itu,  pemerintah Malaysia melalui Dewan Keamanan Nasional, telah mengirimkan bantuan melalui dua pesawat Angkatan Udara jenis C-130 milik kerajaan Malaysia. Said Faisal mengatakan, kedua pesawat telah berfungsi sebagai alat transportasi yang mengangkut bantuan ASEAN dari gudang Bantuan Kemanusian PBB di Subang, Malaysia ke Bandar Udara Cebu, Filipina, kemarin (18/10).(Wella Sherlita) http://acehonline.info/detail.php?no_berita=5241

SHARE :
 
Top