Lamurionline.comm--Banda Aceh- Biadab, tidak punya etika, semena-semana dan sejumlah sumpah serapah pantas dialamatkan kepada komplotan penyerang  markas Wilayatul Hisbah (WH) di Kantor Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Langsa, Selasa (3/12/2013).
Demikian disampaikan Jubir DPD Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla, dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (4/12/2013). 
Menurutnya, penyerangan terhadap Kantor DSI Langsa jelas sebagai bentuk pelecehan terhadap Syariat Islam yang sedang giat-giatnya ditegakkan di Kota Langsa. FPI Aceh yakin masyarakat Aceh yang mayoritas muslim baik di Langsa maupun di kabupaten/kota lain mengutuk atas aksi bar-bar yang dilakukan oleh kelompok pemabuk di Kota Langsa.
Tgk Mustafa Husen Woyla menambahkan, sebenarnya kekuatan Syariat Islam berada pada ummat. Jika ummat bersatu maka akan menjadi sebuah kekuatan yang tak terkalahkan. Jika penegakan syariat hanya sebatas tanggung jawab DSI/WH maka kasus serupa akan terus berulang.
“Oleh karena demikian, ketika berbicara syariat tidak langsung tertuju kepada DSI tapi mesti tertuju kepada seluruh ummat Islam. Itu baru SI berhasil ditegakkan,” ungkapnya.
Anggota Majlis Syura FPI, Tgk Tarmizi M Daud MAg mengatakan, jika ummat muslim bersatu padu dan bahu membahu mengawal jalannya penegakan Syariat Islam di Kota Langsa maka kasus serupa tidak akan terulang lagi.
Kepada Wali Kota dan Kadis Syariat Islam Langsa juga diminta jangan gentar melawan orang-orang yang membenci hukum Allah tegak. “Memang sudah sunnatulah bagi siapa saja yang berjuang menegakkan agama-Nya akan mendapat tantangan dan rintangan sebagaimana dialami nabi Muhammad SAW,” sebutnya.
“Kami Front Pembela Islam Aceh siap membantu menurunkan laskar jika dibutuhkan untuk membantu tegaknya Syariat Islam. Kami juga berharap kepada aparat penegak hukum untuk memberi hukuman yang setimpal kepada palaku makar tersebut,” demikian Tgk Tarmizi M Daud MAg. (al3/sp) http://atjehlink.com
SHARE :
 
Top