Oleh : Nurmawanty 

Waalid bin Muhirah, Umayyah ibn Khalaf dan al-Ash ibn Wail telah m e m b e l a n j a k a n h a r t a n y a u n t u k memerangi risalah dan melawan kebenaran namun mereka kalah dengan sia-sia Allah tidak Ridha dan orang muslim kekir kepada dirinya padahal harta yang mereka belanjakan akan Allah balas dengan Ridhanya seperti firmannya : “Dan barang siapa yang kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap diri sendiri” (QS.Muhammad : 38) Ini adalah secuil gambaran tekat kuat para Durjana dan Kelemahan orang yang dapat di pecaya. Dalam memoir Golda Mayer, mantan pertana Mentri Israel yang berjudul Malice, di sebut bahwa dalam satu fase hidupnya dia harus disiplin bekerja selama enam belas jam tampa istirahat demi memperjuangkan prinsip-prinsip yang sesat dan pikiran yang menyimpang hingga berhasil melahirkan Negara Israel bersama-sama dengan Bem Gurion. Yang saya heran mengapa kaum muslimin yang mulia sama sekali tidak pernah sedisiplin mereka-mereka meski hanya satu jam saja, mereka hanya larut dalam main, makan, tidur dan menghabiskan waktu percuma. Walau di suatu sisi tenaganya selalu di butuhkan untuk kemaslahatan umat yang punya nilai ibadah yang cukup tinggi. “Apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?” (QS : At-Taubah : 38) 

Umar adalah sosok yang sangat giat bekerja siang malam dia hanya menyempatkan tidur sebentar sampaisampai keluarganya menegurnya , kenapa Engkau tidak tidur ? Tapi teguran itu dijawab oleh Umar, “Jika aku tidur dimalam hari maka sia-sialah rakyatku. Dalam memuar seorang tiran, Moses Dayan, yang berjudul The Sword and Rule dituliskan bahwa dia terbang dari satu Negara ke Negara yang lain, dari satu kota ke kota yang lain, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi harus menghindari berbagai pertemuan, mengadakan konferensi, mengatur kesepakatan dan perjanjian, dan tak lupa menulis dalam catatannya, sayang sekali memang orang seperti dia, justru bias menunjukkan keuletan seperti itu sebaliknya, kebanyakkan kaum muslimin justru menunjukkan kemalasannya. Inilah gambaran nyata tentang tekad orang durjana dan kelemahan orang yang bisa dipercaya. U m a r b i n K h a t t a b t e l a h menyatakan perang terhadapa semua bentuk pengangguran, kemalasan dan ketidak ada kegiatan. Bahkan Umar pernah menarik keluar para pemuda yang diam didalam Mesjid dan tidak melakukan apaapa. Umar memukuli mereka dan berkata, “keluar kalian, cari rezeki! Langit tidak akan menurunkan emas dan perak. Kemalasan dan ketidak ada kegiatan hanya akan melahirkan pikiranpikiran yang negative, kesengsaraan, penyakit jiwa, kerapuhan jaringan syaraf, keresahan dan kegundahan, sedangkan kerja daan semangat akan mendatangkan keggembiraan, suka cita dan kebahagiaan. 

Segala kecemasan, keresahan, kegundahan, syarat dan jiwa, serta penyakit-penyakit intelektual akan berakhir bila masing-masing kita menjalankan peranannya dalam ini, sehingga semua kesempatan kerja menjadi ramai, pabrik-pabrik menjadi produktif, tempat-tempat kerja akan sibuk, lembagalembaga social dan dakwah dibuka kembali, serta pusat-pusat kegiatan budaya dan ilmiah merak dimana-mana. Firman Allah yang artinya : “Katakanlah, Bekerjalah kamu sekalian” “Menyebarlah dipermukaan bumi” “Bersegeralah” “Cepat-cepatlah” Juga sabda Rasulullah Saw “Sesungguhnya Nabi Allah Daud makan dari hasil kerja tangannya”. Al-Rasyid pernah menulis sebuah buku yang berjudul Shina'atul Hayat (Merancang Kehidupan). Dalam buku ini ia mengupas banyak tentang masalah ini dan menyebutkan b a h w a b a n y a k o r a n g y a n g t i d a k memainkan peranan yang seharusnya mereka perankan dalam kehidupan ini. Mereka hidup tapi seperti orang yang mati, mereka tidak menangkap apa rahasia dibalik kehidupan mareka, mereka tidak melakukan yang terbaik untuk masa depan, umat, maupun dari mereka sendiri. “Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang” (Q.S. At-Taubah : 87.93)
SHARE :
 
Top