Lamurionline.com--Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE meresmikan gedung baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Meuraxa yang terletak di Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Selasa (10/2/ 2015).
Dengan adanya gedung baru ini, wali kota berharap pihak rumah sakit pemerintah tipe B ini bisa terus meningkatkan kualitas pelayanannya. “Kualitas yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang datang. Teruslah tebarkan senyum, selelah apapun kita, karena senyum termasuk sedekah juga,” katanya.
Wali Kota Illiza menyebutkan sejatinya para pasien yang datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan Allah SWT yang menyembuhkannya. “Tenaga medis cuma perantara, bahkan bisa jadi mereka sembuh bukan karena obat, tetapi karena pelayanan yang baik dari dokter maupun perawat,” katanya.

Illiza juga menekankan pentingnya memberi pemahaman kepada pasien bahwa sakit itu adalah rahmat dari Allah. “Orang-orang yang sakit imannya naik turun dan sering lalai dalam beribadah. Ini menjadi salah satu tugas paramedis untuk menyadarkan mereka. Hidup adalah ujian, baik di kala senang atau sedih maupun sehat atau sakit.”

Pada kesempatan itu, Illiza juga mengapreasi Direktur RSUD Meuraxa beserta segenap jajarannya, terkait pembenahan lingkungan rumah sakit sehingga tertata dengan rapi seperti saat ini.
Tak ketinggalan, walik kota turut menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRK Banda Aceh atas pengawasannya selama ini terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan di Banda Aceh. “Harmonisasi antara legislatif dan eksekutif harus terus kita jalin. Semoga cita-cita kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dapat tercapai,” katanya lagi.

“Akhirnya dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, gedung baru Instalasi Gawat Darurat RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dengan resmi saya nyatakan dibuka,” tutup Wali Kota Illiza yang selanjutnya menggunting pita bunga di depan pintu masuk IGD RSUD Meuraxa.

Sebelumnya, Direktur RSUD Meuraxa DR dr Syahrul SpBS, dalam laporannya menyampaikan sekilas sejarah berdirinya RSUD Meuraxa. Katanya, Rumah Sakit ini berdiri pada 1995 atas partisipasi para tokoh masyarakat Kecamatan Meuraxa pada waktu itu.
Kemudian pada 1997, rumah sakit yang saat ini telah menjadi BLUD tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh. Saat tsunami menerjang Aceh 2004 silam, rumah sakit ini turut hancur.
Pada tahun 2005, Pemko Banda Aceh sempat memindahkan operasional rumah sakit ini ke kawasan Blower, Banda Aceh hingga 2007. Setelah itu, rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Banda Aceh ini dipindahkan ke wilayah Mibo dengan gedung baru bantuan dari negara donor. “Saat ini kita memiliki fasilitas 200 bed dan full setiap harinya dan kita melayani rata-rata 400 orang pasien setiap harinya,” kata Syahrul.
Ia menambahkan, pihaknya terus menggalang kerja sama dengan berbagai institusi untuk membenahi RSUD Meuraxa. “Kita akan terus perbaiki internal manajemen, peningkatan kapasitas pegawai dan transparansi keuangan.karena setiap harinya kita melayani 400 orang pasien setiap harinya,” ungkap Syahrul.
Acara peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah anggota DPRA, Pimpinan DPRK beserta sejumlah anggota DPRK Kota Banda Aceh, Sekdakota Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE, para Asisten, Staf Ahli dan Kepala SKPD di jajaran Pemko Banda Aceh, tokoh masyarakat dan seluruh pegawai dan tenaga medis RSUD Meuraxa. (Jun/Mkk)
http://atjehlink.com/

SHARE :
 
Top