Lamurionline.com--Banda Aceh – Hari ini, Kamis (14/4/2016) anak Aceh ini mengikuti ujian kelayakan calon doktor penciptaan teater di ISI Surakarta. Rakan-rakannya berharap dan berdoa agar bisa berlanjut ke ujian terbuka dan ujian tertutup.
“Kita doakan semoga Sulaiman Juned sukses dalam mengikuti ujian kelayakan dan sukses selalu,” kata Ketua DKA, Nurmaida Atmaja.

Anak Aceh itu bernama Sulaiman Juned. Pemilik nama pena Soels J. Said Oesy ini lahir di Gampoeng (Desa) Usi dayah, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, Aceh 12 Mei 1965. Anak kelima dari enam bersaudara, Ayah bernama M. Juned Said Oesy dan ibu Joehari Hasan, keduanya sudah almarhum dan almarhumah. Memiliki seorang istri bernama Titin Iswanti dan sijantung hati bernama Soeryadarma Isman.
Sulaiman Juned adalah sosok yang menekuni pekerjaan sebagai seniman; penyair, esais, kolumnis, dramawan, teaterawan, dan sutradara teater.
Ia juga dosen tetap di Jurusan Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Dosen Luar biasa di FKIP/Bahasa dan Sastra Indonesia kauman Padangpanjang UMSB. Dosen Luar Biasa mata kuliah Sastra dan Jurnalistik di STKIP PGRI Padang (1999-2013), Kepala Humas ISI Padangpanjang (2010-2013.
Sulaiman Juned menamatkan SD N. Biespenantantan-Takengon Aceh Tengah (1979), Tamat SMP N. 3 Takengon-Aceh Tengah (1982), Tamat SMA N. 431 Beureunuen, Pidie-Aceh (1985), FKIP/Bahasa dan sastra Indonesia-UNSYIAH angkatan 1985 (Tidak tamat), Tamat Jurusan Seni Teater STSI Padangpanjang dengan yudisium Cumlaude (2002), Tamat Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta dengan yudisium Cumlaude (2007).
Karya tulisnya banyak tersimpan di berbagai media, termasuk menulis di aceHTrend. Soalnya jejak menulisnya sudah mulai sejak tahun 1980-an (ketika masih di SLTP). Karya puisi-cerpen-esai-drama-reportase budaya-artikel-karya tulis ilmiah-kolom dimuat di media, seperti; Santunan, Serambi Indonesia, Kiprah, Aceh Post, Peristiwa, Kalam, Ceurana, Warta Unsyiah, Aceh Ekspres, harian Aceh, Aceh Kita, Rakyat Aceh, Ar-Raniry Post, Aceh Independent (NAD). Analisa, Dunia Wanita, Waspada (MEDAN), Singgalang, Haluan, Post Metro, Saga, Mimbar Minang, Padang Ekspres, Laga-laga, Jurnal Palanta, Jurnal Ekspresi Seni, Pituluik (SUMATERA BARAT). Riau Post, Metro Expres (RIAU). Indefendent (JAMBI). Lampung Post (LAMPUNG). Kedaulatan Rakyat, Majalah Seni GONG (YOGYAKARTA). Solo Pos dan Jawa Pos serta Joglosemar (JAWA TENGAH). Bali Pos (BALI). Suara karya Minggu, Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, Kompas, Seputar Indonesia dan Majalah sastra Horison (JAKARTA). Majalah Bahasa dan sastra, Jurnal Aswara (MALASYIA dan BRUNEI DARUSSALAM).
Antologi puisi tunggalnya berjudul PODIUM, SURAT dan RIWAYAT. Selebihnya terkumpul dalam antologi bersama: Bunga Rampai Pariwisata (Jakarta, 1991), HU (Teater Kuala, Banda Aceh 1994), TTBBIJ (Medan, 1995), Ole-Ole (CEKA, 1995), Teriak Merdeka (Fak. Hukum, 1995), Surat luka (Kuflet, 1998), Dalam Bekum Waktu (NGO-HAM, 2002), Kumpulan esai Takdir-Takdi Fansury (DKB, 2002), Mahaduka Aceh (HB Jassin, 2005), Syair Tsunami (Pustaka Jaya, 2005), Ziarah Ombak (Lapena, 2005), Yanyian Kelu (ASA-JAPAN, 2005), Antologi Cerpen Joglo (Taman Budaya Jawa Tengah, 2006), Empat Drama Jambo (Kuflet, 2006), Kutaraja-Banda Aceh (ASA, 2008), Antologi Puisi Negeri di Atas Kabut (Disbudpar, Aceh 2015). Puisinya juga terkumpul dalam 250 antologi Puisi bersama penyair Indonesia dan Nusantara. .
Sulaiman Juned juga sering ikut event Seminar sastra, temu sastrawan kampus, temu sastrawan nasional, temu teater kampus dan pertemuan teater Indoenesia yang terakhir dilaksanakan di Pekanbaru (1997). Juga sering mengikuti DIKLAT Jurnalistik dari tingkat dasar sampai tingkat nasional. Selain itu, juga sering terlibat sebagai nara sumber sastra-teater dan jurnalistik se-Indonesia.
Ia juga terlibat dalam dunia musik; Sebagai pembaca puisi dan pemusik dalam Desain Struktur Komposer Wisnu Mintargo (ISI-Solo, 1998), Signal Lima, Komposer IDN. Supenida (STSI Pdgpjang, 2003), Skenografi Orkestrasi Simarantang Karya Yoesbar Jailani (FKI III, Surabaya, 2004). Aktif juga mendirikan Sanggar Cempala Karya Banda Aceh (1986), Ketua/Pendiri UKM-Teater NOL UNSYIAH (1990), Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh (1995-2000), Kini dipercaya sebagai Dewan Pakar Dewan Kesenia Aceh (2014-2019), Ketua Bidang Humas Lembaga Penulis Aceh (1995-2000), Sekretaris Umum Lembaga Seni Aceh (1990-1997), Pendiri Teater Kosong Aceh (1993), Pendiri Teater Alam (1995), Pendiri Teater Peduli (1995), Pendiri/Pimpinan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang (1997-sekarang). Pemimpin Redaksi Buletin Cerana FKIP/Bahasa dan sastra UNSYIAH (1986-1989). Redaktur Budaya/Sekretaris Redaksi Warta Unsyiah (1987-1995), Redaktur Budaya SKM.Peristiwa (1989-1995), Redaktur Budaya dan pendiri Majalah Kiprah milik Kanwil Depdikbud Aceh (1990-1997), Redaktur/editor Jurnal Ekspresi Seni (2000-2005).
Naskah Lakon yang ditulisnya; Desah Nafas Mahasiswa (1989), Pulang (1990), Warisan (1991), Orang-orang Marjinal (1992), Ikrar Para Penganggur (1999), Jambo Luka Tak Teraba (1999), Jambo Beranak Duri Dalam Daging (1999), Jambo Bunga Api-Bunga Hujan (2000), Jambo Ayam jantan (2001), Orang-Orang Rantai (2001), Polan (2002), Berkabung (2004), Asalku dari hulu (2004), Sebut Saja Aku Polan (2005), Hikayat Pak Leman (2005), Hikayat Cantoi (2007). Secangkir Kopi dan Sepucuk Kemerdekaan (2013), Makmeugang (2014). Seluruh naskah lakon ini telah dipentaskan keliling Indonesia dan beberapa negara, seperti German, Perancis, Jepang, Kualalumpur, Malaysia, Brunei Darussalam dan Belanda serta Inggeris. Selama bermain menjadi aktor teater, telah memainkan 250 tokoh dengan 250 judul naskah lakon serta telah. menyutradarai 152 judul naskah lakon, baik lakon dalam negeri-luar negeri-maupun yang ditulis sendiri.
Sulaiman Juned sebagai Akademisi seni yang kini menjadi Kandidat Doktor Penciptaan Seni Teater pada Pascasarjana (S-3) ISI Surakarta, Jawa Tengah yang insyaallah tanggal 25 Mei 2016 di Taman Putroe Phang Banda Aceh akan menggelar pertunjukan teater untuk ujian Tertutup sekaligus ujian terbuka dengan judul Pertunjukan Teater Tutur Adnan PM TOH Mencipta Bersama Masyarakat. Jika ini berjalan mulus, maka putra Aceh ini menjadi Doktor Penciptaan Seni Teater pertama untuk Indonesia yang berasal dari Aceh. Selain itu, Soel merupakan orang yang paling getol dalam usaha untuk mendirikan kampus seni di Aceh, ya padanya akhirnya diberi beban sebagai Sekretaris/ Ketua Panitia Pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh oleh Rektor ISI Padangpanjang (2012/2013), sampai akhirnya ISBI Aceh diresmikan oleh Presiden R.I. Soesilo Bambang Yudhoyono di Surabaya pada tanggal 6 Oktober 2014. Usaha keras bersama panitia inti pendirian dan seluruh tim Dokumen pendirian dalam mewujudkan kampus seni di Aceh tercapai sudah. Hanya inilah bentuk sumbangsih yang dapat saya perbuat untuk bangsa dan negara walau yang saya lakukan ini memang belum sebanding dengan perjuangan para pendiri bangsa ini. [ACEHTREND.CO,]
SHARE :
 
Top