Anggota DPD RI asal Aceh Drs H Ghazali Abbas Adan saat menyampaikan materi pada kegiatan Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula B Kantor Walikota Banda Aceh, Sabtu (25/11/2017)
Lamurionline.com. BANDA ACEH - Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Al Washliyah (PW IPA) Aceh mengelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula B Kantor Walikota Banda Aceh, Sabtu (25/11).

Kegiatan dengan tema “Revitalisasi Nasionalisme Kebangsaan” itu di buka secara resmi oleh Anggota DPD RI asal Aceh Drs H Ghazali Abbas Adan.

Ghazali Abbas Adan dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan kegiatan sosialisasi itu merupakan amanah Undang Undang.

Dan ini sebagai wadah untuk berdialog dengan masyarakat.

“karena merupakan amanah dari Undang-Undang, maka kewajiban kita untuk melaksanakannya. Dan semua teknis pelaksanaannya pun sudah di atur oleh negara. Kita tinggal melaksanaknnya saja,” kata Ghazali Abbas Adan.

Dalam kesempatan tersebut mantan Abang Jakarta itu juga menyampaikan tugas pokok dan fungsi serta kewajiban dari setiap anggota DPD RI di Senayan.

Menurutnya senayan merupakan belantara politik. Oleh karena itu setiap anggotanya di tuntut untuk mempunyai pengetahuan, bisa berbicara dan punya keberanian apapun resikonya.

“kalau yakin itu benar sesuai dengan syariah dan Undang Undang serta berguna bagi masyarakat banyak, maka teruslah berbicara apapun resikonya,” tegas Ghazali.
Selain Ghazali Abbas Adan, panitia juga menghadirkan pemateri lainnya, yaitu mantan Sekretaris KNPI Aceh, Usamah El Madny, S.Ag MM dan Wakil Sekretaris KNPI Aceh Muhammad Syarief S.HI MH. Usamah dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sekarang.

Menurutnya hal ini dikarenakan nasionalisme Indonesia yang semakin meredup dan adanya kelompok yang menuduh Ummat islam tidak nasionalisme dan anti Pancasila.

“padahal dalam perjuangan merebut kemerdekaan, kontribusi ummat Islam sangat nyata adanya,” ungkap Usamah. 

Sementara itu pemateri lainnya Muhammad Syarief menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan di era modern.

Menurutnya saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai ancaman, diantaranya narkoba, teroris, korupsi, sosmed dan ghazwul fikri.

Kegiatan itu diikuti oleh 150 peserta yang terdiri dari Mahasiswa, Remaja Mesjid dan OKP. (Mur)
SHARE :
 
Top