Dok. IST
LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH – Baitul Mal Provinsi Aceh meraih penghargaan Baznas Award 2018 untuk kategori Baznas Provinsi Terbaik se-Indonesia.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Plt Kepala Baitul Mal Aceh, H. Zamzami Abdurrani yang didampingi Kepala Sekretariat, Muhammad Iswanto di Kantor Kemenag RI di Jakarta pada Jumat, 7 September 2018.

Plt Kepala Baitul Mal Aceh, H. Zamzami Abdurrani mengatakan, pihaknya sangat bersyukur atas penghargaan tersebut. Hal ini membuat dirinya dan seluruh pegawai di Baitul Mal Aceh menjadi semakin termotivasi untuk mengelola zakat yang lebih baik dan profesional. 

“Ini semua hasil dari kerja keras semua personel baik di badan pelaksana maupun di Sekretariat Baitul Mal Aceh,” ujar Zamzami, melalui siaran pers kepada media, Minggu (09/09).

Zamzami mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penguatan zakat sebagaimana visi misi zakat nasional tahun ini, yaitu Dengan Zakat Kita Kuat.

Baitul Mal Aceh kata dia, berhasil menyisihkan empat provinsi lain sehingga berhasil keluar sebagai pemenang pertama dalam anugerah bergengsi ini. Empat provinsi tersebut, yaitu Jawa Barat, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, dan Jambi. 

Secara keseluruhan, ada 500 lembagai Baitul Mal seluruh Indonesia yang mengikuti kompetisi ini. Sementara yang dinilai panitia hanya yang masuk 50 besar.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Muhammad Iswanto, yang turut mendampingi Kepala Baitul Mal Aceh dalam acara itu menambahkan, penyerahan Zakat Award 2018 dilakukan Ketua Baznas RI Prof. Bambang Sudibyo.

“Ada 15 kategori yang dilombakan, alhamdulillah Aceh mendapatkan kategori Baznas Provinsi Terbaik se-Indonesia. Semoga di masa-masa mendatang Baitul Mal Aceh bisa memenangkan beberapa kategori sekaligus,” katanya.

Sebelumnya kata Iswanto, pada 2015 lalu Baitul Mal Aceh juga pernah mendapatkan penghargaan nasional untuk kategori Manajemen Kelembagaan Zakat se-Indonesia pada Zakat Award 2015 yang diselenggarakan Kemenag. 

Dua penghargaan yang diperoleh Baitul Mal Aceh dari dua instansi berbeda itu kata Iswanto, cukup sebagai indikator bahwa lembaga itu bekerja secara profesional dalam mengelola zakat.

Adapun kategori yang dinilai, yaitu Baznas provinsi dan kabupaten/kota dengan pertumbuhan penghimpun ZIS terbaik, pendistribusian ZIS terbaik, program pendayagunaan ZIS terbaik, laporan tahunan terbaik, baznas provinsi terbaik, dan lembaga amil zakat nasional dengan pertumbuhan perhimpunan ZIS terbaik.[smh]
SHARE :
 
Top