Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi bantuan CSR dari GM PT Angkasa Pura ll Bandara SIM Yos Suwagiyono untuk Program Kotaku, di Hotel Permata Hati, Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (25/6/2019). Dok. IST
LAMURIONLINE.COM I INGIN JAYA - Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) Aceh Besar membentuk forum kolaborasi dan menerima bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari dunia usaha. Kedua kegiatan tersebut berlangsung dalam Lokakarya Kotaku Aceh Besar, di Hotel Permata Hati, Gampong Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (25/6).

Lokakarya yang berlangsung dua hari (Selasa dan Rabu (25-26/2019) dibuka Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali yang dibacakan Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi mengharapkan dalam lokakarya program Kota Tanpa Kumuh dan Pembentukan Forum Kolaborasi Kabupaten Aceh Besar dapat melahirkan komitmen dan kepedulian dari semua pihak terkait untuk bersama-sama memikirkan penyelesaian permasalahan permukiman.

"Besar harapan kami, seluruh komitmen yang dihasilkan dapat dikawal bersama untuk optimalisasi pelaksanaannya, sebagai bentuk kesepakatan untuk berkolaborasi sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing, terutama dalam kegiatan pencegahan kumuh," ujar Bupati Mawardi Ali.

Begitu juga, diharapkan Program Kotaku setidaknya dapat menyelesaian permasalahan permukiman khususnya yang masuk dalam wilayah dampingan program Kota Tanpa Kumuh dan juga wilayah masuk SK Bupati No. 323 Tahun 2016 Tentang Luasan Kumuh Kabupaten Aceh Besar. 

Ia berharap apa yang telah dilakukan oleh program Kota Tanpa Kumuh di Kecamatan Krueng Barona Jaya dapat juga dilakukan pada kecamatan lainnya, khususnya kecamatan yang masuk dalam SK Kumuh tahun 2016. 

"Program Kotaku dapat merangkul seluruh dunia usaha yang ada melalui dana CSR untuk dapat berkontribusi dalam membangun Kabupaten Aceh Besar," pungkas Bupati Aceh Besar.

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sesuai dengan prinsip Program, sebagai nahkoda akan terus berupaya menyelesaikan segala permasalahan yang ada, terutama permasalahan permukiman. Salah satunya adalah bidang persampahan. Namun demikian, semua itu juga tidak akan terwujud jika tanpa dukungan dari semua pihak, baik ditingkat kecamatan, gampong, swasta dan tim pendamping Program Kota Tanpa Kumuh tentunya. 

"Berkat komitmen dan kerja sama semua pihak, dan keterpaduan tersebut haruslah lebih maksimal lagi dapat dilaksanakan, agar apa yang ingin kita capai bisa terwujud, menjadikan kabupaten Aceh Besar bebas kumuh," demikian Bupati Mawardi Ali.

Askot Mandiri Program Kotaku Aceh Besar, Maya Keumala Dewi, selaku panitia penyelenggara mengatakan, lokakarya yang diikuti 60 orang peserta dari pejabat Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemkab Aceh Besar yang tergabung dalam kelompok kerja Perumahan Kawasan Permukiman. perwakilan13 perwakilan dunia usaha, perguruan tinggi. Forum Keuchik Kecamatan Krueng Barona Jaya, FKA BKM Krueng Barona Jaya. Hadir dan menjadi nara sumber, Sekdakab Aceh Besar, Pejabat Dinas PUPR Aceh Besar, Kepala Balai Sarana permukiman Wilayar Aceh dan Kepala Satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Aceh serta dari konsultan manajemen Wilayal program Kota tanpa Kumuh provinsi Aceh, General Manager Angkasa Pura ll Bandara SIM , dan PT Solusi Bangun Andalas.

Pada kesempatan itu, program Kotaku Aceh Besar menerima 50 tong sampah dan 5 unit becak Viar bantuan CSR PT Angkasa Pura ll Bandara SIM melalui Pemkab Aceh Besar. Bantuan diserahkan General Manager PT Angkasa Pura II Yos Suwagiyono kepada Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi untuk nantinya diteruskan kepada Program Kotaku. 

"Progran Kotaku serahkan plakat kepada Angkasa Pura dan Pemkab Aceh Besar oleh Kepala Balai Sarana Permukiman Wilayah Aceh dan Kasatker PKP Aceh," kata Maya

Pada lokakarya dan pembentukan forum kolaborasi tersebut, Sekdakab Aceh Besar Drs Iskandar MSi bersama pejabat OPD dan perwakilan dunia usaha melakukan penandatanganan bersama sebagai bentuk komitmen dalam penanganan pemukiman kumuh di Aceh Besar. (mariadi)
SHARE :
 
Top