dok.Khaidir
LAMURIONLINE.COM | ACEH BESAR - Sejumlah petani cabai Aceh Besar mendapat pelatihan olahan cabai merah dari Bantuan Teknis Klaster Cabai Merah Tahun 2019. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Kantor Perwakilan BANK INDONESIA (BI) dengan Pusat Riset Pengembangan Pertanian Organik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, sebagaimana rilis yang diterima Redaksi, Kamis (28/11).

“Kita sangat senang dengan adanya program ini dari BI sehingga petani cabai merah kita khususnya di Aceh Besar semakin semangat dan mampu menjadi penggerak bagi petani-petani yang lain”. kata Inda Wahyuni dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar.

Untuk program Pendampingan Hilirisasi Produk dari BI menggandeng empat kelompok tani, satu berada di Kecamatan Lembah Seulawah dan tiga kelompok tani berada di Kecamatan Mesjid Raya.

“Kami dari BI sangat membutuhkan peran serta baik dari petani cabai, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) maupun dari kampus Universitas Syiah Kuala. Sebagaimana kita ketahui bersama, untuk tahun ini BI menganggarkan kucuran dana yang lebih besar pada Klaster Cabai Merah, kalau tahun sebelumnya hanya 1 hektar untuk 4 kelompok tani, tapi tahun ini kita tingkatkan menjadi 4 hektar untuk empat kelompok” ungkap Andria Vidiatama perwakilan dari BI saat pembukaan acara.

“Kita berharap semua inovasi dan teknologi bisa teraplikasi dilahan yang menjadi Klaster kita, jadi kita harap petani bisa berperan aktif dalam kegiatan ini sehingga pendampingan ini terlaksana dengan baik” sebut Syafruddin selaku Dosen Universitas Syiah Kuala yang fokus pada budidaya Cabai Merah Organik.

Dalam setiap kegiatan budidaya, kehadiran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sangatlah perlu diperhatikan sehingga tanaman cabai merah bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan mampu memproduksi secara maksimal.

“Di wilayah binaan saya, yaitu dikelompok tani Bunga Harapan, Gampong Lon Baroh Kecamatan Lembah Seulawah adanya serangan jamur Phytophthora yang menimbulkan gejala busuk pangkal batang” jelas Khairullah, PPL BPP Lembah Seulawah.

Lain halnya dengan kondisi petani Cabai Merah di kawasan Kecamatan Mesjid Raya, khususnya di Gampong Ladong, yaitu terjadi keriting daun cabai merah.

“Di daerah kami banyak serangan hama yang menyebabkan daun cabai keriting. Dalam program dengan BI ini kami ada tiga kelompok tani yang tergabung kedalam Gapoktan Ladong Makmur”. jelas Dessy Novianti, PPL BPP Baitussalam.


BI sendiri konsisten dalam membantu petani-petani di Aceh khususnya Aceh Besar dalam kegiatan budidaya.

“BI sangat konsisten dalam hal ini, sejak 2017 sudah mulai mendampingi petani-petani dikawasan Krueng Raya Kecamatan Mesjid Raya. Harapan saya, bukan hanya empat  kelompok ini saja yang menjadi sasaran, tapi bidang peternakan juga harus menjadi mitra BI, karena di Aceh Besar apalagi di Kecamatan Mesjid Raya adalah populasi ternak terbanyak dan sangat membutuhkan manajemen dalam peternakan” harap Khaidir Tim Cyber Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar. (rel)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top