dok. IST |
LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 4 Aceh Besar mengadakan Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun
2020, Sabtu (8/2). Rakor yang mengusung tema “Membangun Sinergi Hadapi Era
Disrupsi” secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Aceh Besar, H. Abrar Zym, S.Ag di Banda Seafood, Kuta Alam, Banda Aceh
Dalam
sambutannya, Abrar mengajak peserta rakor untuk terus berinovasi dan membuka
diri dalam menghadapi era disrupsi.
“Mari berinovasi agar bisa menghasilkan
sesuatu yang efektif dan efisien”, kata Abrar. Keluarlah dari zona aman dan
nyaman untuk terus berkarya dan berinovasi demi memajukan dunia pendidikan,
ajaknya. Ia berpesan jadilah seperti pensil, dimana baru bisa digunakan dengan
baik setelah diraut terlebih dahulu. “Bersakit-sakitlah dahulu untuk bisa
tampil lebih baik dan bermanfaat”, kata Abrar.
Sementara
Ketua Komite MAN 4 Aceh Besar, H. Musannif, SE dalam arahannya mengapresiasi
program madrasah yang terus mengikuti perkembangan zaman. Namun ia berpesan agar
ruh guru tetap terjaga dan jangan pernah hilang tergerus kemajuan teknologi.
“Kita harus menyadari siapa, dimana, dan mau kemana kita nantinya”, kata
Musannif.
Kegiatan
utama rakor diawali dengan paparan materi oleh kepala MAN 4 Aceh Besar Hj.
Nuranifah, S.Ag yang menjelaskan program kerja madrasah. Menurutnya program
kerja MAN 4 Aceh Besar diarahkan untuk siap menghadapi era disrupsi.
“Semua
kegiatan akan berbasis aplikasi dan didigitalkan”, ucap Nuranifah. Program yang dirumuskan dalam rakor ini juga
tidak luput dari digitalisasi karena semuanya akan diinput dalam aplikasi
e-RKAM yaitu aplikasi berbasis jaringan untuk menyusun rencana kerja dan
anggaran madrasah, jelasnya.
Sementara
ketua panitia, Nurchaili, S.Pd M.Kom menjelaskan, rakor yang berlangsung
seharian penuh ini diikuti oleh 60 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang
terdiri dari 41 guru PNS, 8 guru bukan PNS, dan 11 tenaga kependidikan. Menurutnya,
tema yang diangkat dalam rakor ini merefleksikan upaya MAN 4 Aceh Besar dalam mempersiapkan
diri menghadapi era disrupsi dimana digitalisasi dan otomasi hampir merambah
setiap aspek kehidupan.
“Saat
ini telah terjadi pergeseran dari dunia
nyata ke dunia maya yang ditopang oleh teknologi abad 21 seperti internet of
things, artificial intelligence, teknologi robotik dan sensor, digitalization, big
database analysis, machine
interface, dan teknologi
3D printing”, kata Nurchaili.
Dalam dunia pendidikan kita sudah
tidak asing lagi dengan istilah kelas online, ujian online, DUPAK online,
pustaka digital, buku digital, RPP digital dan berbagai aplikasi digital
lainnya, tandas ketua tim pengembang madrasah ini. (nur/rel)
0 facebook:
Post a Comment