Duta Wisata Aceh Besar 2019
Cut Dhara Maulydistira
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Covid - 19 atau yang lebih dikenal dengan nama virus Corona akhir - akhir ini menggemparkan dunia setelah sebelumnya ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. Virus ini merambat dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia yang saat ini telah menetapkan status darurat Covid - 19. Rasio kematian akibat Covid-19 di tanah air tersebut terbilang tinggi untuk ukuran dunia dan semakin mendekati angka CFR di Italia yang sebelumnya menempatkan posisi pertama sebagai negara dengan kasus terbanyak pengidap Covid - 19.

Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan korban meninggal COVID-19 terbilang tinggi setelah menetapkan "lockdown" di berbagai daerah serta telah menginstruksikan masyarakat untuk bekerja dan beraktivitas di rumah sembari isolasi mandiri untuk memutus rantai penyebaran covid - 19, hastag #dirumahaja pun seketika menjadi tranding di sosial media khususnya Instagram. Namun ada hal yang mengganjal dalam hal ini, instruksi #dirumahaja yang kita lakukan saat ini sama dengan halnya "menutup jendela namun membuka pintu selebar - lebarnya". Mengapa demikian ?

Sebanyak 39 warga negara asing (WNA) asal China kedapatan masuk melalui pelabuhan Bulang Linggi, Kota Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Selasa lalu (31/3).  TKA asal Tiongkok itu rencananya akan dipekerjakan di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Apapun latar belakang dari kedatangan mereka ini sama saja dengan kita "menutup jendela dan membuka pintu selebar - lebarnya?".

Di daerah saya sendiri, tepatnya di Aceh Besar beberapa desa sudah menerapkan penutupan jalan dan akses masuk desa dengan bebas termasuk desa Lamme, Blang Bintang, Aceh Besar. Warga desa dilarang untuk keluar masuk tanpa keperluan dan dilarang keras warga desa yang baru saja dari kabupaten atau kota lain untuk pulang ke desa ini. Beberapa upaya telah dilakukan di desa ini mulai dari membatalkan beberapa acara yang melibatkan banyak warga serta melaksanakan adat Tulak Bala yang dilaksanakan tiga malam berturut - turut. 

Saya pikir usaha rakyat Indonesia untuk melawan Covid - 19 telah berjalan dengan baik meskipun beberapa waktu yang lalu rakyat indonesia terlihat sangat tidak aware bahkan membuat jokes untuk wabah ini. Namun sangat disayangkan usaha rakyat Indonesia sepertinya tidak di dukung dengan penutupan akses luar untuk masuk ke wilayah Indonesia, apa gunanya kita mengisolasi warga sendiri namun membuka lebar akses masuknya orang luar kedalam negeri ini? Bukankah sama saja seperti "menutup jendela namun membuka pintu selebar - lebarnya?" Apa gunanya?.

Saya Cut Dhara Maulydistira, Duta Wisata Aceh Besar 2019, Mahasiswa Psikologi UIN Ar - Raniry Banda Aceh mengajak  seluruh masyarakat khususnya Aceh untuk tetap menjaga kesehatan, menjaga kontak fisik dengan orang asing dan tetap berada dirumah untuk memutus rantai penyebaran Covid - 19 serta ikut menyuarakan untuk menutup akses masuknya WNA ke negeri ini, Tutup jendela tutup pintu, jangan tutup jendela buka pintu.
SHARE :

1 facebook:

 
Top