LAMURIONLINE.COM | ACEH BESAR - Diskusi Pemuda Berpolitik yang digelar KNPI dan Ikatan Pemuda Aceh Besar terkait Peluang dan Tantangan Pemuda mengisi tambahan kursi DPRK pada Pileg 2024 dihadiri oleh berbagai pemuda lintas partai politik di Kedai Kopi Lambaro, Minggu (29/05).

Turut hadir sebagai pembicara Ketua DPRK Iskandar Ali, Ketua KIP Muhammad Hayat, Ketua Bawaslu Aceh Besar Hafidz Hs, Praktisi Ir Tarmizi, Kabid Pencatatan Sipil Disdukcapil Aceh Besar dan sejumlah Politisi Muda dan perwakilan OKP Ormas.

Ketua DPRK Aceh Besar Iskandar Ali mengaku bahwa ruang pemuda untuk mengisi lembaga legislatif terbuka lebar. Hal itu katanya saat ini bonus pemilih pemula terjadi lonjakan drastis. 

"Pemilih pemula cukup tinggi saat ini, menjadi peluang besar bagi keterwakilan pemuda." katanya.

Iskandar juga menyebutkan saat ini saja lebih dari 50% DPRK Aceh Besar diisi oleh kaum muda. 

"Semangat pergerakan khususnya lewat media sosial yang dapat menjangkau komunikasi dengan berbagai kalangan khususnya pemilik suara saat ini dikuasai anak muda," terang Politisi PAN tersebut.

Namun ia berharap agar para pemuda ini harus fokus dalam berpolitik, pergerakan sosial dan menjaga kepercayaan masyarakat jika diberi amanan mewakili mereka nantinya.

Dalam diskusi tersebut muncul wacana penambahan Dapil dari 5 menjadi 6 hingga 7 sebagai salah satu peluang bagi pemuda dan keterwakilan kecamatan dalam wilayah Aceh Besar. Wacana tersebut disampaikan seorang praktisi Ir Tarmizi yang saat ini merupakan salah seorang komisioner KIP Aceh.

"Pertambahan kursi DPRK tetap berpeluang terhadap pertambahan Dapil, hal ini penting untuk menjawab keterwakilan seluruh kecamatan dan peluang bagi anak muda," tegas Tarmizi.

Hal tersebut ujar Tarmizi, kewenangannya di politik dan KIP serta melalui mapping terlebih dahulu serta harus melalui diuji publik.

Sementara Ketua KIP Aceh Besar M Hayat mengatakan pihaknya apabila telah selaras dengan prinsip dan sebagai penyelenggara pemilihan umum akan melakukan langkah-langkah yang telah diatur oleh undang-undang. 

"Pertambahan Dapil ini apabila sudah sesuai dengan prinsipnya maka kita akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan," kata Hayat.

Wacana pertambahan Dapil ini pun mendapatkan sambutan negatif dari Politisi Muda PPP Saiful Haris. Hal tersebut dianggap bahwa penambahan 5 kursi DPRK tidak mesti dikotak katik dapil.

"Dapil Aceh Besar sudah sangat klop, bahkan katanya Dapil 5 sudah kehilangan satu kursi pada kutak katik dapil sebelumnya," ujar Haris.

Plt Kabid Pencatatan Sipil Aceh Besar T Iwan Fitrahnmengatakan Pemerintan melalui program jemput data telah membentuk PRG (Petugas Registrasi Gamping) yang tersebar di seluruh desa dengan pembiayaan gampong, hal ini membuat daerah update data secara semesteran lebih cepat dan tepat. 

"Pada semester akhir 2021, Penduduk Aceh Besar mencapai 416.532 jiwa, ini menjadi data awal sebagai acuan penambahan 40 kursi DPRK," terang Iwan. (rel)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top