Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Besar Asnawi Zainun, SH saat memberikan sambutan pada pembukaan sosialisasi pembinaan adat dan budaya seumapa serta hadih maja untuk 12 Kecamatan di wilayah Aceh Besar yang berlangsung di Aula Kecamatan Krueng Barona Jaya, Selasa (28/6/2022). FOTO/ ABDUL MUIZ

lamurionline.com -- Kota Jantho : Lembaga Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Besar menggelar sosialisasi pembinaan adat dan budaya seumapa serta hadih maja untuk 12 Kecamatan di wilayah Aceh Besar yang berlangsung di Aula Kantor Camat Krueng Barona Jaya, Selasa (28/6/2022).

Ketua MAA Kabupaten Aceh Besar, Asnawi Zainun, SH mengatakan, sosialisasi pembinaan seumapa dan hadih maja ini dilakukan sebagai upaya menjaga adat istiadat ditengah era globalisasi saat ini.
“Kegiatan ini penting untuk menjaga adat dan budaya yang kita miliki, tanpa kehadiran kita semua, adat dan budaya yang kita miliki bisa saja hilang di tengah perkembangan zaman,” katanya.

Menurut Asnawi Zainun, menjaga adat dan budaya juga perlu peran pemuda dalam mensosialisasikan pengambangan budaya seumapah dan hadih maja.

“Pemuda harus berada digaris depan untuk mengambil peran pengembangan budaya seumapah dan hadih maja, karena tanpa keterlibatan pemuda, bisa saja generasi muda kita tidak akan pernah mewarisi apa yang orang tua kita wariskan kepada kita,” terangnya.

Tgk. Zulkifli Zakaria menyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi pembinaan adat dan budaya seumapa serta hadih maja untuk 12 Kecamatan di wilayah Aceh Besar yang berlangsung di Aula Kecamatan Krueng Barona Jaya, Selasa (28/6/2022). FOTO/ABDUL MUIZ


Selain itu, menurut Asnawi menjaga adat dan budaya dapat menggunakan media sosial yang saat ini menjadi trend bagi generasi muda.

“Memanfaatkan media sosial sebagai media penyebaran dan pengembangan ini juga menjadi upaya menjaga adat dan budaya. Pemuda banyak yang tidak tahu karena jarang kita ungkapkan, jadi memanfaatkan media sosial menjadi solusi terbaik untuk merawat budaya yang kita miliki,” ucapnya.

Asnawi juga menjelaskan, saat ini adat budaya sedikit tergerus oleh zaman seiring hilang nya orang tua yang mampu menjaga budaya ini.

Cek Medya Hus menyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi pembinaan adat dan budaya seumapa serta hadih maja untuk 12 Kecamatan di wilayah Aceh Besar yang berlangsung di Aula Kecamatan Krueng Barona Jaya, Selasa (28/6/2022). FOTO/ABDUL MUIZ



“Hal ini menjadi tanggung jawab bersama, MAA tidak bisa jalan sendiri, perlu keterlibatan semua pihak dalam menjaga dan mewarisi budaya yang diwariskan oleh indatu kita,” jelasnya.

MAA lembaga istimewa, perlu peran Pemerintah membantu memberikan sebuah anggaran yang fokus pengembangan budaya dan adat.

“Tidak hanya masyarakat tetapi peran pemerintah juga penting, MAA merupakan lembaga istimewa yang harus didukung dalam segi penganggaran agar fokus untuk mengembangkan adat dan budaya yang kita miliki,” pintanya.

Kegiatan sosialisasi yang turut dihadiri Kepala Sekretariat MAA Kabupaten Aceh iSalamuddin ZM SE, Kabid Adat Istiadat Affandi Juned, Kabid Putro Phang Samawati Bintang, Muspika Krueng Barona Jaya dan tokoh-tokoh lainnya.

Sosialisasi ini diisi oleh dua nara sumber yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing, pemateri hadih maja disampaikan oleh Tgk Zulkifli Zakaria dan materi Seumapa disampaikan oleh Cek Medya Hus.

Pada kesempatan itu, Tgk Zulkifli mengatakan, hadih maja itu khabar, berbeda dengan hadist Nabi, karena hadist Nabi itu sanad dan matan nya jelas, namun hadis maja itu perkataan orang-orang tua yang mengandung nasehat.

“Hadih maja merupakan istilah lokal ke Acehan, hadih maja juga disebut sebagai nariet maja yang merupakan lisan berupa petuah nenek moyang yang mengandung nasihat,” kata Tgk. Zulkifli saat menyampaikan materi.

Menurutnya, ada nilai atau pesan-pesan yang terkandung dalam hadih maja tersebut, ada pesan yang mengandung nilai hukum, pendidikan dan nilai agama.
“Selain itu, ada juga mengandung etika, kreatif dan inovatif, menghargai life skill dan berorientasi pasar,” ungkapnya.

Ia menuturkan, hadih maja juga memiliki peran dalam membentuk karakter orang Aceh. Menurutnya karakter orang Aceh yang militan, optimis, konsisten, loyal dan demokratis itu sering tersirat pada hadih maja yang kerap diungkapkan.
“Tanpa kita sadari, hadih maja memiliki peran itu semua, membentuk karakter orang Aceh yang dikenal militan, optimis, konsisten, loyal dan demokratis dalam kehidupan,” tuturnya.

Sementara itu Cek Medya Hus menyampaikan dalam materinya, seumapa merupakan seni tutur yang kerap dilakukan sebagai tegur sapa, namun dalam prosesnya, seumapa sering dilakukan pada acara pernikahan.

“Ada beberapa hal menjadi pelajaran bagi kita semua, yang mana prosesi adat ini bukan hanya sebagai hiburan semata, tapi ada makna yang bisa dijadikan pelajaran bagi kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.(Cek Man/Muiz)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top