lamurionline.com -- Banda Aceh -- Dalam rangka memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia tahun 2022, PKBI Aceh, PKBI Program Kemanusiaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Abulyatama (FIKES Unaya) menyelengarakan kegiatan Humanitarian Goes to Campus. Kegiatan yang berlangsung di Universitas Abulyatama, Kamis 6 Oktober 2022 dihadiri 60 peserta lintas universitas dan LSM lokal mitra jejaring PKBI di Banda Aceh. 

Direktur PKBI Aceh Eva Khofifah  mengatakan, Humanitarian Goes to Campus dengan tema Aksi Orang Muda untuk Isu Kemanusiaan ini, menghadirkan narasumber Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Abulyatama  Pasyamei Rembune Kala, SSIT, MKM,  Humanitarian Vocal Point PKBI Aceh  Agus Agandi  dan jurnalis Kompas/Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan Zulkarnaini Masry, dengan mederator Raihan Umilda, SSos.  

Agus Agandi memaparkan tema Remaja Terlibat, Remaja Hebat! Pemberian Paket Awal Minimum (PPAM) Kespro untuk Remaja. Dia mengatakan,  dalam situasi krisis atau saat terjadi bencana, terdapat  kelompok rentan yang paling terdampak dan sering terabaikan kebutuhan spesifiknya, salah satunya kelompok remaja. “Risiko remaja pada situasi krisis kesehatan dapat dikurangi, apabila remaja diberdayakan dengan baik,” katanya. 


Sementara narasumber lainnya, Pasyamei mengatakan, dalam situasi bencana juga terdapat kelompok rentan lainnya yang terdampak yaitu perempuan dan anak. Menurut dia, siklus kesehatan reproduksi tidak berhenti saat bencana, di sana ada yang sedang hamil, masa nifas, dan menyusui. Karena itu, ada kebutuhan konseling pemulihan trauma dan kebutuhan alat kontrasepsi yang aman. Jadi sangat penting pemenuhan kebutuhan spesifik bagi kelompok-kelompok ini walaupun dalam situasi krisis. 

Zulmasry melihat dari sudut pandang jurnalis. Dia menambahkan, “Lingkungan kita memang sedang menuju kerusakan, yaitu kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, batu bara, pencemaran laut, kerusakan daerah aliran sungai, sampah plastik, serta pencemaran air sungai mikroplastik.” Jurnalis, kata dia, harus melakukan pemberitaan pada aspek penyebab, dampak, dan pemberitaan yang mendorong mitigasi, advokasi nasib korban bencana dan kampanye lingkungan. 

Direktur PKBI Aceh, Eva Khovivah menjelaskan, kegiatan ini diawali dengan penandatangan MoA FIKES Unaya dengan PKBI Aceh. Dalam kaitan ini, Dekan FIKES Unaya, Lensoni, MKes merasa senang bisa bekerjasama dengan PKBI Aceh. “Kita akan terus berkolaborasi dan berupaya bersama mengatasi persoalan-persoalan kesehatan di Aceh, tidak hanya kesehatan reproduksi, tapi juga akan fokus pada salah satu target nasional yaitu masalah stunting,” ujarnya. 

Menurut Eva, PKBI menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi kegiatan Humanitarian Goes to Campus yang mendapatkan dukungan dari Unaya, serta dihadiri peserta yang mayoritas kaum muda. Dia menambahkan, banyak persoalan kemanusiaan yang terjadi baik di daerah,  karena itu harus turun tangan orang-orang muda. 

“Dengan adanya kerjasama PKBI dengan FIKES Unaya bisa mempertemukan pengetahuan dengan pengalaman dari komunitas, agar komunitas menjadi lebih berdaya dalam mengatasi persoalan kesehatan dan kemanusiaan,” kata Eva. (Smh)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top