lamurionline.com -- Banda Aceh – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh melaksanakan kegiatan Workshop Penguatan Literasi dan Sosialisasi Pengembangan Wakaf Produktif, 15-16 Desember 2022  di Banda Aceh. Workshop yang diikuti 60 peserta itu terdiri atas unsur Kemenag, Bappeda, dan Baitul Mal. Peserta lainnya dari BWI, Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) di Banda Aceh dan Aceh Besar, akademisi, mahasiswa, serta yayasan wakaf. 

Kepala Bappeda Aceh dalam sambutan pada acara pembukaan, yang diwakili Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan SDA Bappeda Aceh, Reza Ferdian S.STP MSi, mengatakan, perkembangan wakaf di Aceh tidak mengalami peningkatan signifikan bila dibandingkan dengan perkembangan pungumpulan zakat. “Padahal, jika melihat data yang tercatat di sistem informasi wakaf, dapat dibayangkan betapa besar potensi tanah wakaf. Sayangnya sebagian besar peruntukan tanah wakaf itu masih terbatas untuk sarana ibadah, lembaga sosial keagamaan, sekolah dan pemakaman,” ungkapnya. 


Menurut dia, hanya sedikit tanah wakaf di Aceh yang dimanfaatkan untuk kegiatan produktif. Namun, tambahnya, tak dapat dinafikan beberapa upaya telah dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam mengembangkan wakaf, misalnya kebun kurma wakaf yang digagas oleh Yayasan Wakaf Baitul Mal Barbate di Blang Bintang. Ada juga wakaf yang dikelola oleh nazir BKM Masjid seperti lahan wakaf di lokasi wisata Lampuuk dan sawah wakaf di Lampanah yang sebagian wakaf di tukar guling dengan proyek pengadaan jalan tol Sibanceh, Indrapuri, Aceh Besar.



Reza Ferdian menambahkan, dengan melihat potensi wakaf yang ada, Bappeda Aceh menginisiasi pengembangan wakaf produktif di Aceh bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, terutama Kementerian Agama yang telah memiliki sistem pencatatan aset wakaf,  dengan BWI yang secara regulasi berwenang melakukan pembinaan wakaf, dan Baitul Mal seluruh Aceh. “Sejauh ini, Bappeda telah memfasilitasi penyusunan buku Perencanaan Ekonomi Berbasis Wakaf pada tahun 2020, yang dapat dipedomani dalam pengembangan wakaf produktif di Aceh,” katanya. 

Menurut Koordinator Panitia Pelaksana, Hasfiandi MSi, workshop membahas topik Perencanaan Ekonomi Berbasis Wakaf oleh Dr Fitriadi Lc MSi, Peran Kanwil Kemenag Aceh oleh Nasrullah M Radhi SAg, dan Peran Baitul Mal Aceh oleh Shafwan Bendadeh MSh. Materi lainnya yang dibahas Pengalaman Dompet Dhuafa dalam Pengelolaan Wakaf Produktif oleh Bobby Manulang. 

Selain pembahasan materi, tambahnya, seluruh peserta melakukan kunjungan lapangan untuk melihat dari dekat model pengelolaan wakaf produktif oleh Yayasan Baitul Asyi (Toko Mitra Abadi di Jalan Angsa Batoh), BKM Masjid Jamik Lueng Bata, dan Wakaf Kurma Barbate. (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top